SIGI- Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Sigi Sutopo Sapto Condro membuka secara resmi pelatihan peningkatan kapasitas teknis jaringan internet dan literasi digital, bertempat di Lobo, Sekolah Adat Toro, Desa Toro, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi.

Pelatihan diselenggarakan oleh Common Room bersama Roa Jaga Roa (RJR) dan pemerintah daerah berlangsung selama lima hari mulai Senin 13- Jumat 17 Mei mendatang melibatkan masyarakat adat, pemerintah desa dan kelompok lainnya.

Asisten II Pemkab Sigi, Sutopo Sapto Condro memberikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan tersebut melibatkan masyarakat desa. Pengembangan kapasitas tersebut merupakan langkah baik, sehingga kemampuan mengakses internet tidak hanya di lingkup pemerintahan semata, namun juga lingkup masyarakat pada umumnya.

“Setelah program ini berhasil, baiknya program tersebut di kembangan ke masyarakat sekitar, sehingga wilayah blank spot semakin berkurang,” kata Sutupo.

Ia berharap dengan berkembangnya jaringan internet di desa dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat desa, utamanya dalam mengembangan kebutuhan di sektor lain seperti pertanian. Dengan adanya jaringan internet, dapat memberikan dampak positif pada masyarakat desa, walaupun hal tersebut disertai dengan dampak negatif, namun hal tersebut harus diminimalisir.

Manajer Media dan Kerja Sama Common Room Tiesha menjelaskan, kegiatan pelatihan ini salahsatu bagian program Sekolah Internet Komunitas (SIK) bersama Digital Acces Programme (DAP) dan lainnya dan Desa Toro merupakan daerah ke 12 setelah sebelumnya juga dilakukan pelatihan daerah lainnya seperti Kalimantan, Papua dan Aceh.

“SIK adalah kegiatan untuk peningkatan kapasitas bagi warga desa agar mereka memiliki keterampilan dan bisa mengelolah internet wilayahnya masing-masing,”bebernya.

Ia menyebutkan, khusus desa Toro akses internetnya belum bagus, pihaknya memberikan pelatihan keterampilan mengembangkan infrastruktur Internet desa Toro.

“Materinya lebih banyak teknik internetnya, sebab kami ingin dari satu titik internet bisa dikembangkan ke titik dan wilayah lainnya,” imbuhnya.

Perwakilan lembaga adat Toro Rukmini Tohoke menyampaikan terimakasih atas pelaksanaan pelatihan tersebut.

“Ini ilmu mahal bagi generasi di Ngata Toro,semoga bermanfaat,” kata Rukmini.

Ia mengatakan, pihaknya juga bisa mempromosikan padi organik dihasilkan dari desa Toro dan anak-anak tidak ke Kota dan Stay di Toro bisa mendapatkan ilmu pengetahuan.

“Kami sudah sangat terbantu adanya bakti aksi, semoga adannya ini tidak lelet lagi, biasa kalau mengunduh sesuatu pagi,nanti siang baru selesai, adanya internet bisa digunakan semua untuk hal positif,” pungkasnya.

Salahsatu peserta perwakilan pemuda Fitri mengatakan, semoga pelatihan didapatkannya bisa bermanfaat bagi diri dan desanya.

“Berhubung internet desa kami lelet, semoga adanya kegiatan ini bisa membantu kami mengakses internet lebih baik lagi,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan peserta lainnya Hendrik, adanya pelatihan ini bisa membuat jaringan internet desa lebih baik lagi dan dimanfaatkan ke hal positif, sehingga bisa memenuhi apa menjadi kebutuhan masyarakat.

Reporter : IKRAM