PARIMO – Jemaah Masjid Hayyah Binti Ibrahim Al-Jailajil yang bernaung dalam Yayasan Idarotul Ummah, Desa Kasimbar Utara, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), menyatakan Akan siap mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parimo, utamanya program deradikalisasi.
Yayasan ini juga bersedia membantu pihak kepolisian dalam menciptakan situasi kamtibmas dan menolak pemahaman intoleran dan radikal di wilayah itu.
Arif Hi. Pago alias Kala selaku Bendahara, Yayasan Idarotul Ummah, mengatakan, paham radikal dan intoleran dimiliki oleh kelompok tertentu yang mengatasnamakan Islam.
“Kami tidak mendukung pemahaman tersebut karena bertentangan dengan pemahaman yang dimiliki oleh Yayasan Idarotul Ummah,” tegasnya.
Bahkan, kata dia, pihaknya tidak mau menerima ustadz maupun guru-guru yang berasal dari luar wilayah yang tidak jelas asal usulnya.
“Ini untuk menjaga jangan sampai ada pemahaman intoleran dan radikal yang diberikan kepada anak-anak dalam yayasan,” katanya.
Yayasan ini dibangun pada tahun 2017 menggunakan bantuan dari negara Qatar dan sebelum pembangunan sudah mendapatkan izin dari Pemerintah Kecamatan Kasimbar.
Aktivitas yayasan ini meliputi bidang pendidikan, di mana telah memiliki Sekolah TKIT Aqwam dan SDIT.
Yayasan ini juga memiliki pondok pesantren yang mengasuh sekitar 20 anak yatim.
Selain itu juga bergerak di bidang dakwah atau kajian, rumah sedekah yang mengatur atau mengelola dana yang masuk dari para donatur. *