PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, didampingi sejumlah pimpinan OPD di melakukan kunjungan ke Provinsi Jawa Timur, Senin (22/04).

Kunjungan tersebut dalam rangka melihat langsung pelayanan angkutan masal Bus Rapid Transit (BRT) yang ada di wilayah setempat.

Rencananya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu bekerja sama dengan PT. Bagong Transport, akan mengadakan pelayanan yang sama melalui sistem Buy The Service (BTS).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palu, Trisno Yunianto, Selasa (23/04), menjelaskan, sistem BTS sesuai dengan anjuran dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, guna menghadirkan angkutan perkotaan yang ramah lingkungan, serta menjamin transportasi yang nyaman, aman, serta berkelanjutan

Trisno menyatakan, dalam hal ini Pemkot bukan melakukan pengadaan bus, tetapi membeli jasa pelayanan dari PT. Bagong Transport.

Dalam kerja sama tersebut, lanjut Kadis, Pemkot hanya menyiapkan halte dan bus stop, kemudian membayar per kilometer dari bus yang jalan.

“Mau biaya kendaraan, mau kendaraannya, mau BBM-nya, PT. Bagong Transport yang siapkan. Pemda taunya terima beres dan pelayanan angkutan umum dan angkutan masal di Kota Palu berjalan,” ungkapnya.

Sebab, kata dia, di Provinsi Jawa Timur juga, Pemkot Palu telah meninjau langsung lokasi pembuatan karoseri bus PT. Bagong Transport, tepatnya di PT. Tentrem Sejahtera, Malang.

Trisno mengatakan, kunjungan ini untuk memastikan karoseri atau bagian utama badan bus yang disediakan itu berkualitas.

“Jangan sampai kendaraan abal-abal misalnya, atau dia punya anu tidak jelas. Makanya kita survei dimana karoserinya itu,” katanya.

Dalam perencanaan tersebut, lanjutnya, pihak PT. Bagong Transport akan menyiapkan kurang lebih 24 bus, ditambah empat bus cadangan.

Dengan ukuran bus yakni bus medium berkapasitas kurang lebih 20 – 25 orang dalam satu bus.

Bus-bus tersebut akan melayani tiga koridor mulai dari wilayah Watusampu, wilayah Pantoloan, hingga pelayanan angkutan dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.

“Tiga koridor ini diusahakan agar dapat mencakup lokasi-lokasi atau titik-titik strategis. Ini masih perencanaan,” jelasnya.

Dia menambahkan, pengembangan moda transportasi atau transportasi angkutan masal di Kota Palu tersebut merupakan bagian dari 53 program prioritas Pemkot Palu.

Reporter : Hamid/Editor : Rifay