TANAMAN hidroponik yang dibudidayakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Kolonodale, Sulawesi Tengah, mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar.
Abdul Hamid, salah satu pelanggan setia, telah lama membeli sayuran hidroponik dari Lapas Kolonodale.
Ia mengatakan, bahwa sayurnya segar dan harganya terjangkau, dan sering merekomendasikan produk tersebut kepada teman-temannya.
“Saya sering kasih tahu teman-teman dan tetangga saya untuk beli sayur di sini. Mereka juga suka dengan sayurnya,” terangnya.
Arifin Akhmad, Kalapas Kolonodale, menyatakan kebahagiaannya melihat antusiasme masyarakat terhadap produk hidroponik Lapas Kolonodale.
Menurutnya, ini menunjukkan bahwa WBP mampu menghasilkan produk berkualitas bermanfaat.
“Program hidroponik tersebut juga merupakan bagian dari pembinaan kemandirian bagi WBP. Hal ini tidak hanya membantu mereka menjadi lebih produktif selama masa pembinaan di Lapas, tetapi juga meningkatkan pendapatan negara melalui penjualan produk,”pungkasnya.
Hermansyah Siregar, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulteng, memberikan apresiasi atas kerja keras WBP dalam mengelola hidroponik tersebut.
Ia berharap program tersebut dapat membantu WBP mendapatkan penghasilan tambahan dan meningkatkan keterampilan mereka.
Dengan dukungan dari masyarakat, diharapkan WBP Lapas Kolonodale dapat kembali ke masyarakat setelah bebas dengan keterampilan yang mereka peroleh selama di Lapas.
Reporter :**/IKRAM