MORUT – Media sosial kini terus jadi rujukan dan sarana komunikasi yang paling banyak diakses oleh warganet. Nyaris segala bentuk informasi mengacu pada informasi yang disebar di beragam akun media sosial (Medsos). Mulai dari TikTok, Instagram, X, Facebook hingga YouTube dengan jutaan pengaksesnya.
Banyak yang bisa mengambil manfaat positifnya. Tapi, tidak sedikit yang – karena ceroboh – menjadi korban berbagai bentuk penipuan gegara salah klik link atau bentuk-bentuk baru penipuan digital yang makin canggih, melalui perantara akun media sosial.
Terkait pentingnya pemahaman dasar tentang keamanan digital di media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Morowali Utara, Sabtu (20/4), pukul 09.00 – 11.00 WITA.
Mengusung tema, ”Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial”, webinar akan diikuti oleh siswa dan tenaga pendidik dengan menggelar nobar (nonton bareng) di sejumlah sekolah se-Kabupaten Morowali Utara.
”Pengenalan terhadap beragam bahaya keamanan digital kepada siswa sangat penting. Salah satunya dengan mengarahkan siswa agar tidak mengakses dan memproduksi konten negatif, atau tergoda link yang akhirnya mengarah ke perjudian online, pornografi atau bullying yang kini makin beragam bentuknya,” tulis Kemenkominfo dalam rilis kepada awak media, Jumat (19/4).
Diskusi virtual ini yang juga dapat diikuti secara gratis dengan cara mendaftar di link https://s.id/pendaftaranmorowali2004. Peserta akan mendapatkan e-sertifikat dari Kemenkominfo, juga tersedia e-wallet senilai total Rp 1 juta untuk 10 peserta yang terpilih dengan pertanyaan interaktif paling menarik.
Ada tiga narasumber yang akan tampil memberikan materi. Mereka adalah Pegiat Kepemiluan dan Jaringan Demokrasi Mardiana Rusli (aspek kecakapan digital), Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah IV Kabupaten Morowali & Morowali Utara Sofian (etika digital), influencer Inta Oceania (keamanan digital), serta Anissa Rilia selaku moderator.
Terkait topik webinar, Kemenkominfo menjelaskan, pemahaman terhadap keamanan digital saat mengakses media sosial akan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih tumbuh dan berkembang.
”Pengenalan terhadap aspek keamanan digital juga membuat siswa dan guru bisa menangkis hoaks yang masuk ke dunia pendidikan. Selain itu, menangkis berbagai serangan konten negatif lain, yang pelakunya selalu meng-upgrade kemampuan agar trik dan modusnya lebih canggih,” lanjut Kemenkominfo.
Kemenkominfo mengingatkan, semakin canggih teknologi dan informasi, semakin banyak muncul oknum tak bertanggung jawab lewat sebaran informasi yang mereka posting. ”Webinar ini merupakan bagian dari upaya pencegahan agar tak banyak kalangan pendidikan yang terpapar,” jelas Kemenkominfo.
Untuk diketahui, gelaran webinar seperti di Morowali Utara ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dihelat Kemenkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital jadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. *