Para sejarawan membagi kawasan Arab dalam dua bagian, yaitu kawasan gurun dan kawasan subur. Republik Yaman yang berhadapan dengan Teluk Aden di sebelah selatan dan laut merah sebelah barat terletak pada bagian selatan Jazirah Arab sebagai salah satu kawasan subur.

Pada belahan tertentu, daerahnya bergunung-gunung, hijau dan menghasilkan berbagai jenis buah-buahan dan sayur mayur. Salah satu kota pentingnya adalah Kota Aden yang menghadap laut terletak di lembah karang, sebagian orang menyebutnya Lembah Aden.

Nama Teluk Aden sekaligus diabadikan menjadi nama Kota Aden, mirip-mirip nama Teluk Palu dan Kota Palu. Kadua kota tersebut secara kebutulan berada dalam lembah. Kalau di sana ada bendungan Mareb di sini ada Bendungan Gumbasa.

“Republik of Yamen atau Republik Yaman, bernama resmi Al-Jamhuriyah Al-Yamaniyah, memiliki berbagai peradaban tertua. Di zaman kerajaan Sabae (Sheba) pada 900 SM termasuk kerajaan yang paling masyhur yang menguasai seluruh jazirah arab dan bagian timur Afrika termasuk Abisinia (Eropa) dan menguasai jalur-jalur perdagangan antara kawasan Timur dan Barat. Pada zaman itu di bagun puluhan bendungan raksasa, satu di antaranya bendungan Mareb. Kerajaan Sabae merupakan kelanjutan dari kerjaan Maeen, yang kemudian disusul kerajaan Qurban, Hadramaut, Sabae itu sendiri dan Kerajaan Hemyar”1 (Ensiklopedi Nasional Indonesia).