POSO – Pihak Kepolisian, dalam hal ini Satgas 1 Ops Madago Raya menggandeng Yayasan Banua Amal Poso untuk membantu dan bekerja sama dalam membentengi masyarakat Kabupaten Poso, terutama terhadap anak-anak didiknya dari pemahaman radikal.

Hal itu sendiri merupakan salah satu tujuan dari berdirinya Yayasan Banua Amal Poso.

Ketua sekaligus pendiri Yayasan Banua Amal Poso, Ustadz Denny Dwiriyanto Santoso, saat ditemui pihak kepolisian, belum lama ini, mengatakan, pihaknya mendukung pencegahan penyebaran paham radikal dan intoleran.

‘Kami bersedia berkolaborasi dengan pemerintah maupun kepolisian dalam membangun, menjaga serta menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kabupaten Poso,” kata Ustadz Denny.

Ustadz Denny juga menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah memberikan bantuan kepada anak yatim-piatu melalui Yayasan Banua Amal Poso.

“Tentunya bantuan tersebut sangat dibutuhkan oleh mereka dan semoga apa yang diberikan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT,” ujarnya.

Yayasan yang beralamat di Jalan Pulau Nias, Lorong SMA Negeri 4 Poso, Kelurahan Kayamanya Sentral, Kecamatan Poso Kota ini berdiri sejak bulan Maret 2023 dan telah memiliki izin legalitas operasional.

Pada Bulan Ramadhan tahun 2024, tepatnya pada tanggal 24 sampai dengan tanggal 25 Maret 2024, Yayasan Banua Amal Poso melakukan kegiatan Safari Ramadhan untuk Palestina, juga dilaksanakan melalui cabang Yayasan Banua Amal Kabupaten Tojo Una-Una yang bekerja sama dengan Yayasan Galang Bersama Kami Tojo Una-Una.

Yayasan ini memiliki visi ‘Mewujudkan Lembaga yang Unggul dan Kompeten dalam Melayani Umat di Bidang Sosial, Kemanusiaan, Ekonomi, dan Keagamaan untuk Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berkarakter dan Berakhlak Mulia Sesuai Tuntunan Ajaran Ilahi”.

    Di bidang dakwah, beberapa program dakwah dalam periode ini terbagi menjadi dua bagian yaitu bidang ekonomi usaha.

      Di bidang ini ada program jangka panjang penanaman durian montong sebagai aset kemandirian yayasan. Sedangkan program jangka pendek yaitu, pelatihan skill untuk pengembangan SDM di lingkup ekonomi usaha, pemanfaatan lahan pertanian dengan melakukan penanaman tanaman palawija.

      Bidang kedua yaitu sosial kemanusiaan yang lebih cenderung membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan seperti anak-anak yatim, mualaf dan guru-guru mengaji. *