PALU- Sebanyak 3.729 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Sulawesi Tengah menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilahan Umum (Pemilu) tahun 2024, Rabu, (14/2).

3.729 orang WBP tersebut, menyalurkan hak pilihnya didalam Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus tersebar di 11 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Sulteng.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkumham Sulteng), Hermansyah Siregar menyampaikan, bahwa hal tersebut merupakan bentuk pemenuhan hak konstitusi yang juga dimiliki oleh para WBP.

“Ini adalah hak semua warga negara tak terkecuali para WBP kita, mereka mesti turut andil menentukan masa depan bangsa ini,” jelas Hermansyah.

Meninjau langsung pelaksanaan Pemilu di Lapas dan Rutan di Kota Palu, Hermansyah pun menguraikan bahwa dalam pesta demokrasi tersebut, sebanyak 102 petugas pemasyarakatan mendapat tugas sebagai anggota KPPS.

Integritas dan Komitmen menghadirkan Pemilu yang demokratis, bersih dan akuntabel menjadi hal yang ia tekankan kepada seluruh jajarannya.

“Ada 15 TPS Khusus di Lapas/Rutan kami dan pegawai yang bertugas sebagai KPPS sebanyak 102 orang, mereka sudah diambil sumpahnya pada 25 Januari kemarin, tentu integritas dan komitmen mereka semua sama, bagaimana Pemilu bisa berjalan lancar, aman dan kondusif,” urainya.

Meski begitu, Hermansyah yang didampingi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Ricky Dwi Biantoro, Kadiv Administrasi, Kadiv Keimigrasian, dan Plh. Kadiv Pelayanan Hukum dan Ham juga menegaskan, pengamanan dan pengawasan di seluruh Lapas/Rutan baik sebelum maupun sesudah Pemilu terus ditingkatkan.

“Baik sebelum maupun sesudah, pengamanan kita lebih tingkatkan, apalagi yang berhubungan dengan benda terlarang seperti Handphone bahkan peraga kampanye,” tegasnya.

Sementara , Kadivpas Ricky juga menambahkan, bahwa sebelumnya, pihaknya bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah, juga telah intens melakukan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya menyalurkan hak pilih dan tata cara pencoblosan kepada seluruh WBP.

“Dari tahun 2023 kita terus berkoordinasi dengan KPU, dengan Bawaslu bahkan dengan Dinas Catatan Sipil juga untuk memastikan hak identitas WBP kita terpenuh, jadi pastinya suksesnya Pemilu disini adalah suksesnya kita bersama,” ungkap Ricky.

Bahkan, untuk memastikan kelancaran Pemilu, kata dia, layanan kunjungan di Lapas/Rutan ditiadakan.

“Kita mau pesta demokrasi ini lancar, baik WBP yang partisipatif dan situasi sekitar kondusif, kunjungan hari ini kami tiadakan, ini semua agar pemungutan suaranya aman,” pungkasnya.

Ada menarik dalam prosesi Pemilu kali ini, MR salah satu WBP Lapas Palu yang merupakan pemilih pemula mengaku senang dapat menyalurkan hak pilihnya, meski sebatas mengetahui melalui saluran televisi, ia berharap agar pemimpin terpilih dapat membawa Indonesia menjadi lebih maju dan adil kepada setiap masyarakat.

“Kali pertama pak, deg-degan sekali, tapi, semoga saja yang terpilih nanti bisa membawa Indonesia lebih baik lagi,” tuturnya.

Reporter:**/IKRAM