PALU – Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura mengusulkan untuk mengganti nama Masjid Raya Darussalam menjadi Fastabiqul Khairaat.

“Saya usul agar masjid diberi nama Masjid Raya Fastabiqul Khairat, karena Alkhairaat dilahirkan untuk menyinari masyarakat Sulawesi Tengah, ” katanya saat seremoni pemancangan pondasi bangunan (peletakan batu pertama) Masjid Raya Darussalam, pada Jum’at kemarin.

Pembangunan kembali masjid tersebut merupakan program Pemerintah Provinsi Sulteng melalui Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air dan ditargetkan selesai pada bulan Desember 2024.

Rusdy Mastura mengatakan, masjid raya merupakan simbol religius di Provinsi Sulawesi Tengah yang sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat bencana alam gempa bumi 28 September 2018.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholder yang terus memberikan motivasi agar masjid raya dibangun kembali.
Belum pernah ada sejarah APBD Sulawesi Tengah mengeluarkan uang sebesar Rp 380 miliar untuk satu proyek,”Ujar gubernur Sulteng Rusdy Mastura.

Atas terlaksananya peletakan batu pertama ini, gubernur berharap pembangunan masjid selesai tepat waktu dan menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Tengah.

Terakhir dia bersyukur karena Alkhairaat dan GKST (Gereja Kristen Sulawesi Tengah) merupakan anak kandung Sulawesi Tengah

Kadis Cikasda Andi Ruly Djanggola melaporkan pembangunan kembali Masjid Raya Darussalam, merupakan harapan masyarakat Kota Palu. Ke depan masjid ini memiliki kapasitas menampung jamaah hingga 10 ribu.

“Kami selaku penanggungjawab kegiatan ini akan bekerja dengan bersungguh-sungguh agar pekerjaan terlaksana dengan baik, tepat waktu dan tepat mutu,”tutupnya.

Turut hadir, Ketua Pengadilan Tinggi Sulteng Nirwana, Unsur Forkopimda Sulawesi Tengah, Ka Kanwil Kemenag Sulteng, Rektor Untad, Rektor UIN Datokarama Palu, Rektor Universitas Alkhairaat, jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah serta panitia pembangunan masjid.

Reporter: Irma/Editor: Nanang