PALU – 98 wali kota anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menghadiri kegiatan musyawarah nasional (munas) VII yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (08/05).

Salah satu dari puluhan kepala daerah tersebut adalah Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid.

Kegiatan dibuka Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, dengan pemukulan alat musik tradisional tambur, bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, serta sejumlah pejabat lainnya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak seluruh kepala daerah untuk bersinergi mendukung visi-misi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Setiap wali kota punya visi misi, yang harus sama dengan Presiden. Ini kekuatan luar biasa ketika kita satu pergerakan, karena kita adalah kepanjangan tangan Presiden dalam menjalankan visi misinya, termasuk yang tertuang dalam RPJMN,” ungkap Eri Cahyadi.

Terkait Sekolah Rakyat, Eri menegaskan komitmennya untuk merealisasikan program tersebut di Surabaya, dan mendorong seluruh kota melakukan hal yang sama, meski keterbatasan lahan menjadi tantangan tersendiri.

“Apapun harus kita lakukan untuk mendirikan Sekolah Rakyat di kota masing-masing. Meski kita sadar tak semua punya lahan 7 hektare, tapi yakinlah Presiden akan mengarahkan,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menyinggung program Koperasi Merah Putih yang ditargetkan berdiri di 153 kelurahan di Surabaya pada Juli 2025.

Meskipun Surabaya merupakan kota konsumen, Eri menekankan pentingnya kerja sama dengan daerah penghasil seperti Mojokerto dan Blitar.

“Kita harus bergerak bersama desa. Sebagai konsumen, kota harus mengambil dari desa, dan juga memberi manfaat balik. Ini bentuk nyata kolaborasi antarwilayah,” imbuhnya.

Munas VII Apeksi 2025 berlangsung dari tanggal 6 hingga 10 Mei 2025, dengan berbagai agenda strategis yang bertujuan memperkuat kolaborasi antar pemerintah kota serta menyelaraskan program pembangunan nasional dan daerah.

Reporter : */Hamid
Editor : Rifay