PALU – NU Peduli Sulteng bekerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Sidoarjo, menggelar doa syukuran sekaligus penyerahan secara simbolis kunci hunian sementara (huntara) Pos NU Peduli Sulteng di Kelurahan Petobo.
Prosesi penyerahan kunci huntara kepada 78 Kepala Keluarga (KK) korban likuifaksi di Petobo itu, diawali dengan pembacaan doa syukuran yang dihadiri puluhan pengungsi Petobo, dua hari lalu.
Wakil Sekretaris NU Peduli Sulteng, Handrianto, mengungkapkan, huntara siap huni itu merupakan bantuan dari PC NU Sidoarjo kepada NU Peduli Sulteng.
Dia mengatakan, peran serta dukungan masyarakat sangat luar biasa dalam menyukseskan program tersebut. Tanpa dorongan serta dukungan warga, program tersebut tidak dapat berjalan sesuai rencana.
“Di balik bencana, ada rahasia Sang Pencipta. Nyatanya 78 KK diberikan rezeki berupa hunian sementara melalui PC NU Sidoarjo yang telah mempercayakan amanah ini kepada NU Peduli Sulteng,” ujarnya.
Dia mengakui, terealisasinya program 22 unit huntara Kampung NU yang diperuntukan bagi 78 KK di pengungsian Petobo, belum seberapa dibandingkan dengan jumlah pengungsi Petobo yang mencapai ribuan orang.
Hal senada disampaikan Gus A’at dari PC NU Sidoarjo. Menurutnya, hadirnya PC NU dan Tim Lazis NU Sidoarjo, guna membantu penanggulangan bencana, sembari meringankan beban masyarakat Palu, khususnya warga Petobo yang berada di pengungsian.
“Berkat kerja sama dan perjuangan sahabat-sahabat Relawan NU Peduli, kita bisa mewujudkan Hunian Kampung NU Peduli dengan harapan kembali memulai hidup dan harapan baru,” katanya.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa mengakomodir semua korban likuifaksi di Petobo.
Hadir dalam kesempatan itu, Koordinator Pos Lapangan Irwan, Koordinator Children Center Space (CCS) Zuliati, Sahabat Mitra Child Fund serta pemerintah setempat. (IWANLAKI)