PALU – Sebanyak 70 siswa Bintara Polri mendapatkan pembinaan karakter dan penguatan keagamaan dari 5 tokoh agama perwakilan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng) di Asrama Haji Transit Palu, Selasa, (13/12) siang.
Wakil Sekretaris FKUB Sulteng Agustinus Motoh perwakilan agama Katolik di hadapan para siswa menekankan pentingnya pembentukan karakter manusia. Hal itu didasari dengan terbentuknya akhlak anggota Polri yang bersih. Terutama pemahaman terhadap tanggung jawab yang diemban saat bertugas di lapangan.
“Sebab ketika akhlak kita bersih, akhlak kita mampu menerjemahkan tentang apa yang menjadi salah satu landasan aturan-aturan yang diterapkan oleh Polri bahwa itu benar-benar boleh kita laksanakan secara maksimal” terang Agustinus Motoh.
Artinya lanjut Agus dalam segala tindakan di lapangan saat bertugas dan berhadapan langsung dengan masyarakat yang majemuk. Sudah menjadi tangungjawab anggota Polri sebagai pengayom di masyarakat.
” Memberikan pemahaman kepada siswa Bintara Polri dalam hal pengembangan moralitas agama melalui akhlak dari pembentukan akhlak manusia dari awalnya dari kita sendiri” katanya.
Bahwa tugas itu kata Agus adalah amanah dan tanggung jawab yang benar-benar harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya ketika bertugas di lapangan.
Sementara itu tokoh agama Budha Wijaya Candra memberikan apresiasi kepada puluhan siswa tengah melaksanakan pembinaan dalam rangka pembentukan karakter Bintara Polri. Ia meminta agar bijak menerima informasi-informasi di lapangan dan menguji kebenarannya. Dan senantiasa memiliki sifat rendah hati dan bertanggungjawab.
“Bagaimana memanfaatkan situasi dan kondisi di lapangan dengan bersikap selalu rendah hati dengan tidak selalu arogan dan juga tentunya punya tanggung jawab sebagai anggota Polri di lapangan” ungkapnya.
Saat yang sama Pendeta Herson Jangkuton dalam arahannya menekankan tentang bagaimana para siswa Polri Bintara siswa Bintara Polri 2022 ini betul-betul dapat melaksanakan tugas di lapangan sesuai dengan tanggung jawab. Saat melakukan Kegiatan-kegiatan lebih persuasif dan humanis. Mengedepankan sikap rendah hati dan tidak arogan. Tujuannya agar terciptanya situasi dan kondisi baik antara polisi dan masyarakat.
“Agar mampu bersinergi sehingga bisa kedamaian dan kerukunan yang ada di lapangan akan terwujud” pungkasnya.
Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin