DONGGALA-Sebanyak 50 kaum perempuan dari sejumlah desa di Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala menerima bantuan rintisan usaha. Bantuan tersebut merupakan bagian dari program kecakapan wirausaha (PKW) daerah tanggap darurat pasca bencana kerjasama Kemendikbud RI dengan DPD Forum Pengelolah Lembaga Kursus dan Pelatihan (FPLKP) Sulawesi Tengah.
Pemberian bantuan tersebut diserahkan oleh Ketua DPD Forum PLKP Sulawesi Tengah Amrin Lamatolo S,Sos kepada peserta pelatihan program PKW, Senin (28/1/2019) sore di Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Banawa Tengah. Turut hadir sekretaris DPD FPLKP Sulteng, Syamsuddin dan pengurus lainnya, Tamrin Pettawali dan Hanisa. Puluhan kaum ibu ini mendapatkan pelatihan keterampilan tata boga selama tiga hari oleh instruktur, Nazly. Selain ilmu tata boga, mereka mendapatkan bantuan rintisan usaha berupa oven,kompor gas, regulator, tabung gas, timbangan elektrik, gilingan kue, terigu, mentega, kacang ijo dan minyak kelapa.
Ketua DPD Forum PLKP Sulawesi Tengah Amrin Lamatolo S.Sos dalam sambutannya sekaligus menutup pelatihan mengatakan bantuan yang diberikan program PKW merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Donggala yang baru saja dilanda bencana gempa bumi dan tsunami. Amrin berharap bantuan yang diberikan tersebut bisa bermanfaat bagi ibu-ibu dalam merintis usaha. ‘’Bantuan ini diharapkan bisa menjadi bekal buat ibu-ibu untuk merintis usaha. Nanti DPD FPLKP membantu dalam sisi pemasarannya,’’tandas pimpinan P2K Yudha Bhakti Palu tersebut.
Amrin menambahkan selain di Donggala, program serupa juga dilaksanakan di Kelurahan Layana, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu. Sebanyak 50 kaum hawa juga dilatih dan dibekali keterampilan tata boga. Selain mendapatkan ilmu tata boga, tiap peserta juga dibekali alat rintisan usaha tata boga.
Program PKW tersebut mendapat respon positif dari peserta di Kabupaten Donggala. Salah seorang peserta, Risna Juniarti sangat berterima kasih sudah diberi kesempatan menjadi peserta pelatihan. Selain mendapatkan ilmu, Risna mengaku senang bisa mendapatkan peralatan usaha. Ia pun termotivasi dan terobsesi menjadi pengusaha kue. Selama ini, ia mengaku hanya berjualan kue keliling dengan penghasilan pas-pasan. ‘’Dengan adanya ilmu dan peralatan saya dapat maka saya akan memulai usaha dan semoga bisa menjadi pengusaha kue pia. Saya sangat senang bisa ikut pelatihan ini. Saya yang tadinya sama sekali tidak tahu bikin kue, kini akhirnya bisa. Terima kasih panitia,’’ujarnya penuh semangat.(sam)