PARIMO – Plt. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Parigi Moutong (Parimo) Tri Nugrah Adiyarta, menyebutkan 37.240 calon siswa diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) merupakan masyarakat masuk kategori miskin dan miskin ekstrim yang menjadi dasar untuk penetapan siswa di Sekolah Rakyat.

“Kalau diprioritas ada prioritas satu dan dua, dari sekian jumlah itu akan kami evaluasi verifikasi dan validasi kembali mana data yang menjadi prioritas untuk masuk di Sekolah Rakyat,” ungkapnya saat ditemui Kamis (19/06).

Ia mengatakan, pemerintah daerah menyiapkan lahan sesuai dengan permintaan enam sampai 10 hektare, memiliki alas hak yang jelas seperti Sertifikat dengan dibuktikan dokumen lainnya.

Sementara, untuk kesiapan tenaga pendidik dan peserta didik, terkait anak putus sekolah, anak rentan tidak bisa sekolah karena faktor ekonomi, semuanya itu akan menjadi catatan untuk diverifikasi dan validasi untuk masuk di Sekolah Rakyat.

“Siswa yang rentan dimaksud berada diusia SD diusia 7 sampai 9 tahun, SMP 13 sampai 15 tahun dan SMA 16 sampai 21 tahun,” jelasnya.

Ia menjelaskan Sekolah Rakyat ini sama halnya dengan Sekolah pada umumnya, hanya saja didalamnya lebih pada pembentukan karakater seperti life skill, softkill, maka nantinya mereka ketika keluar mereka dapat mengajak dilingkungannya yang masuk dalam kategori miskin untuk masuk ikut belajar, karena memiliki hak sama dengan siswa di sekolah lainnya.

Menurut dia, dalam pemebelajaran selain akademik, ada pula peningkatan skill seperti komputer dan lain sebagainya sehingga lulus dari sekolah tersebut dapat bersaing didunia kerja.

Saat ini, pemda parimo tengah menyiapkan lahan ketika sudah terpenuhi akan dilakukan verifikasi validasi oleh Kementrian PUPR serta beberapa Kementrian lainnya, apakah memenuhi syarat lahan tersebut atau tidak.

“Kelayakan dimaksud adalah bebas banjir, akses jalan, dekat dengan layanan kesehatan, air bersih, memiliki jaringan komunikasi, listrik dan inilah syarat yang harus dipenuhi,” terangnya.

Kata dia, setelah seluruh persyaratan terpenuhi, barulah dilakukan perekrutan guru, rekrutmen calon siswa. Untuk SD disiapkan enam rombel, SMP tiga rombel dan SMA tiga rombel, satu ruanganya dengan kapasitas 25 siswa yang dapat ditampung.

Model Sekolah Rakyat Ini bersifat boarding School, para siswa nantinya akan diasramakan ketika dinyatakan layak diterima, orang tua akan membuat surat pernyataan untuk menitipkan anaknya di sekolah Rakyat hingga selesai semua jenjang dan akan
ditanggung oleh pemerintah baik itu pakaian serta makannya.

Ia menambahkan, untuk program Sekolah Rakyat pada bulan Juni mendatang sudah akan berjalan, pada tahap satu untuk Provinsi Sulteng, Tojo Una-una, Buol masih dalam proses. Parimo sendiri ditargetkan masuk pada tahap kedua.

“Untuk tahap satu kita belum bisa masuk karen masik proses pengusulan lahan dan administrasi lainnya,” pungkasnya.

Reporter: Mawan
Editor : Yamin