PARIMO- Sebanyak 300 guru di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mendaftar Program Guru Penggerak. Saat ini mereka menunggu hasil seleksi dengan jumlah kuota 50 peserta angkatan pertama.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parimo, Sunarti mengatakan, PGP adalah salah satu program unggulan Dirjen GTK pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk tahun 2020.
“Dari 56 kabupaten/kota di Indonesia, dua kabupaten di Sulawesi Tengah yakni Parimo dan Banggai Kepulauan. Kedua kabupaten ini, menjadi pilot project,” jelasnya, Ahad (20/09).
Ia menjelaskan, sejak pendaftaran program tersebut dibuka bulan Juni 2020 kemarin, Parimo mendapat respon positif oleh kalangan pendidik. 300 orang yang mendaftar dari guru ASN, non ASN, Kepala Sekolah dan Pengawas juga pelaku pendidikan di Disdikbud Parigi Moutong.
Program ini jelas dia, mencari guru-guru yang inovatif dan kreatif di 56 kabupaten/kota di Indonesia melalui berbagai tahapan seleksi yang ketat dan independen, untuk menjadi penggerak yang siap menjalankan tugas dan fungsinya sebagai guru penggerak di tahun 2021 mendatang.
“Proses perekrutan dan seleksi sudah berjalan setelah pendaftaran secara online melalui laman web yang disediakan Kemdikbud dibuka, mulai dari seleksi administrasi, tes tulis dan hingga tes wawancara,” ujarnya.
Tahapan saat ini, telah sampai pada pengumuman tes tulis. Dari sekian ratus peserta yang mendaftarkan diri, tersisa 75 orang dan masih akan disaring kembali untuk memilih 50 guru penggerak.
Ditambahkannya, 50 Guru penggerak ini nantinya akan dilatih untuk menyelesaikan kurikulum khusus. Metode yang digunakan yaitu 70% belajar di tempat tugasnya, 20% belajar dari teman sejawat dan 10% mengikuti pelatihan.
“Itulah sebabnya Guru Penggerak ini adalah guru-guru yang handal, kreatif, mampu menggerakan sesama guru, memotivasi, menjadi teladan dalam proses belajar mengajar,” tutupnya.
Reporter: Mawan
Editor: Nanang