PALU – Sebanyak 28 PNS tenaga kependidikan yang terdiri dari jabatan pengawas, kepala sekolah dan guru yang berada di UPTD Wilayah III Kecamatan Palu Selatan-Tatanga, telah memasuki masa purna bhakti atau pensiun, Tahun 2020 ini.
Puluhan PNS tersebut telah dilepas oleh Wali Kota Palu, Hidayat, di Gedung Kantor Koperasi Simpatik, Rabu (15/01).
Menurutnya, tradisi pelepasan purna bhakti sangatlah bagus, karena menjadi penghargaan bagi para pengawas, kepala sekolah, maupun guru yang memasuki masa pensiun. Selain itu juga menjadi ajang silaturahim antar guru di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu.
Pada kesempatan itu, wali kota mengucapkan selamat kepada para pengawas, kepala sekolah dan guru yang telah berhasil mencapai masa purna bhakti atau pensiun.
“Tidak gampang mencapai masa purna bhakti, selalu ada jalan persimpangan, jika kita melakukan kesalahan, penjara kita. Kita bersyukur ASN kita di jajaran Pemkot Palu sebanyak 28 orang ini mencapai masa pensiun,” ujarnya.
Hidayat mengingatkan agar para guru dan pensiunan agar tidak terpengaruh dengan orang yang pintar bicara, namun tidak paham mengenai proses terkait pencairan dana stimulan.
Di akhir sambutannya, Hidayat mengajak para kepala sekolah dan guru maupun para pensiunan agar bersama-sama memperbaiki citra Kota Palu di mata internasional, nasional, maupun lokal, lantaran beredarnya video-video editan pascabencana tanggal 28 September 2018 silam.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Palu dihujat dunia, bahkan ada yang bilang Palu bejat moralnya. Saya tekankan itu bukan di Palu. Peristiwa bencana itu betul-betul kami ada di pantai dan tidak ada kegiatan seperti yang ada di dalam video,” pungkasnya. (HAMID)