PALU – Sebanyak 26 santri dari berbagai pondok pesantren (ponpes) di Sulteng, mengikuti seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama (Kemenag), di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 3 Palu, Selasa (14/05).
Kepala Seksi (Kasi) Ponpes, Kanwil Kemenag Sulteng, Nurhayati menjelaskan, PBSB merupakan salah satu program unggulan Kemenag RI, yang memberikan beasiswa bagi santri yang ingin melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Ketua Panitia PBSB Kemenag Sulteng itu mengatakan, untuk seleksi PBSB tahun ini, Kemenag RI memberikan waktu pada 14 hingga 18 Mei 2018. Dari rentang waktu yang diberikan tersebut, panitia lokal Kemenag Sulteng memilih pelaksanaan pada 15 Mei 2018.
Pengumuman kelulusan seleksi PBSB tahun ini diagendakan akan dilaksanakan pada 3-4 Juni 2018.
Dalam seleksi yang menggunakan system Computer Basic Test (CBT) tersebut, para santri mengikuti tiga mata ujian selama sehari, yakni tes potensi akademik, tes bidang studi, serta tes bahasa asing (bahasa Arab dan Inggris) dan Kepesantrenan.
“Untuk tes bidang studi yang diujikan, masing-masing MIPA, IPS dan Keagamaan, tergantung dari jurusan yang dipilih oleh para santri,” terang Nurhayati.
Nurhayati menambahkan, khusus untuk santri yang mendaftar di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, juga mengikuti seleksi wawancara tahfidz (hafalan Al-Quran) sebagai salah satu syarat untuk meraih beasiswa di kampus tersebut.
“Dari Sulteng dua orang yang ikut seleksi wawancara. Ini karena syarat masuk di UIN Malang salah satunya adalah tahfidz 10 juz Al-Quran,” katanya.
Tahun ini, kuota santri penerima beasiswa PBSB berjumlah 290 orang, yang akan disebar di 14 Perguruan Tinggi Mitra (PTM) yang terdiri dari tujuh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (48 santri), UIN Sunan Ampel Surabaya (40 santri), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (40 santri), UIN Walisongo Semarang (25 santri), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (20 santri), UIN Sunan Gunung Djati Bandung (25 santri), dan UIN Alauddin Makassar (10 santri).
Selain itu, tujuh PTM lainnya adalah perguruan tinggi umum, yakni Institut Pertanian Bogor (IPB) (15 santri), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya (15 santri), Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta (15 santri), Universitas Airlangga (Unair) Surabaya (12 santri), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung (10 santri), Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura (10 santri), dan Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta (5 santri). (YAMIN)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.