PALU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, menyatakan telah usai memverifikasi dan memvalidasi data warga penerima hunian tetap (huntap) dengan jumlah sebanyak 2067.

“Kalau kita lihat dari data sementara, secara keseluruhan ada sebanyak 6500 unit yang dibutuhkan untuk huntap di Palu. Namun dari jumlah itu kita perlu melakukan verifikasi dan validasi lagi untuk memastikan kebsahannya,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Palu, Presly Tampubolon, di ruang kerjanya, Rabu (13/10) sore.

Menurutnya dari 3985 warga yang sudah melalui verifikasi dan validasi, masih banyak yang tidak hadir, yakni sekitar 2700-an orang. Hal inilah yang membuat hitungan jumlah data penerima huntap itu belum bisa dikunci.

Untuk itulah, pihaknya juga mengaku kesulitan mengetahui jumlah pastinya, selain dari yang sudah melewati proses ferivikasi, validasi dan serlok.

“Kalau kita asumsi dari jumlah 6500-an yang terdata itu sesuai dengan R3P kita, maka saat ini jumlah penerima huntap yang masuk dalam data itu sudah mencapai 31 persen,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, warga yang sudah mendaftarkan diri sebagai penerima huntap mestinya datang lagi untuk diverifikasi dan validasi, termasuk serloknya

“Jangan dikira membangun data yang valid itu mudah. Mestinya semua pihak ikut serta membantu proses ini karena yang sudah terdaftar sekalipun kalau belum diverifikasi dan validasi belum tentu dapat,” tegasnya.

Presly juga menguraikan jumlah total huntap yang telah dibangun sejauh ini, masing-masing dari Budha Tzu Chi sebanyak 1500 unit, AH Centre 100 unit, Apeksi 100 unit, PUPR di Duyu 230 unit.

Selanjutnya di Balaroa sebanyak 181 unit terdiri dari PUPR 52 unit dan DAK Perkim 129 unit. Selain itu ada 45 unit Huntap Mandiri juga dibangun oleh PUPR sehingga total sebanyak 2067 unit.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay