PALU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, menemukan sedikitnya 19 warganya yang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), selama 1 hingga 21 Januari 2019.
“Itu laporan terkahir yang saya terima dari petugas kesehatan di Puskemas,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Palu, Huzaimah, Jumat (25/01).
Ke-19 penderita DBD tersebut, kata Huzaimah, tinggal di lingkungan-lingkungan yang relatif kumuh, satu di antaranya tinggal di salah satu posko pengungsian korban bencana alam.
Meski demikian, dia tidak merinci di posko pengungsian mana penderita DBD tersebut tinggal.
“Ada yang tinggal di posko pengungsian, ada juga yang tinggal di rumah dan terserang DBD di situ. Saya tidak bisa rinci dari mana saja,” ujarnya.
Ia menyatakan, jumlah penderita DBD saat ini tidak sebanyak tahun lalu yang mencapai angka puluhan. Ia meminta kewaspadaan seluruh aparat Dinkes serta kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan yang bersih agar DBD tidak menyebar.
Saat ini, upaya pencegahan terus digencarkan Dinkes, di antaranya melakuan pengasapan (fogging) di titik-titik yang rawan bersarang dan berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD.
“Seperti di lingkungan yang banyak ditemukan air tergenang di sekitarnya. Juga pemberian serbuk abate kepada masyarakat agar dapat digunakan di tempat-tempat menampung air. Kita menunggu laporan dan permintaan masyarakat baru kemudian melakukan tindakan itu,” ujarnya.
Menurut Huzaimah, yang tidak kalah penting seluruh warga agar dapat melakukan pencegahan sendiri yakni menggunakan kelambu saat tidur apalagi yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian serta meminimalisasi bahkan menihilkan tempat-tempart tergenangnya air agar jentik nyamuk DBD tidak sampai berkembang.
“Yang paling penting adalah menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan di sekitar kita. Kalau ada ditemukan warga yang mengalami gejala-gejala DBD seperti demam tak sembuh-sembuh dan muncul banyak bintik-bintik merah, agar segara dilaporkan ke dokter atau puskesmas terdekat,” katanya. (RIFAY)