PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu akhirnya bisa memperjuangkan realisasi dana santunan duka kepada 1324 ahli waris korban bencana alam, 28 September 2018 silam.
Dana santunan duka tahap II yang diberikan kepada 1324 ahli waris itu senilai Rp19,86 miliar. Masing-masing ahli waris memperoleh Rp15 juta melalui rekening Bank Mandiri.
“Alhamdulillah, dengan niat dan ketulusan, akhirnya dana santunan duka tahap ini dapat tersalurkan. Atas nama pemerintah dan segenap warga Kota Palu, saya mengucapkan terima kasih kepada Menteri Sosial bersama jajarannya yang telah membantu lancarnya proses ini,” kata Wali Kota Palu, Hidayat saat penyerahan secara simbolis dana santunan duka kepada 10 ahli waris, di Ruang Bantaya, Balai Kota Palu, Jumat (18/09) sore.
Hidayat mengaku terus melakukan koordinasi dengan pihak Kemensos guna merealisasikan dana santunan duka tersebut.
“Mohon maaf, kalau saya setiap saat mempertanyakan hal ini ke Kemensos karena ini sebenarnya adalah desakan warga kepada saya,” jelasnya.
Ia menambahkan, perjuangan untuk pemenuhan hak warga itu tidaklah semudah membalik telapak tangan. Ia bahkan mengaku gelisah karena hampir setiap hari masyarakat menghubunginya untuk mempertanyakan santunan duka.
Ia bahkan sempat ragu jika dana santunan duka tahap II bisa cair, karena saat ini sedang terjadi bencana non-alam pandemi Covid-19 yang mengakibatkan refocusing dana, termasuk dana santunan ini.
“Ini luar biasa, saya anggap dana ini ajaib. Karena saya pikir tidak mungkin lagi turun. Namun atas doa dan perjuangan kita, dana santunan duka hari ini turun,” katanya.
Ia memastikan, dana santunan duka tahap II yang diberikan kali ini merupakan tahap terakhir, sehingga tidak ada lagi tahap berikutnya, sebagaimana data jumlah korban jiwa akibat bencana alam dua tahun silam.
Lebih lanjut ia mengatakan, perjuangan Pemkot Palu dalam menangani bencana alam belumlah selesai. Apalagi saat ini tengah memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pemenuhan hunian tetap (huntap) bagi para penyintas.
Selain itu, tambahnya, dana stimulan untuk rumah rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan juga belum selesai. Namun ia tetap berkomitmen tidak akan pernah diam memperjuangkan hak-hak korban bencana.
Pada kesempatan itu, Hidayat tak lupa mengimbau masyarakat agar menyambut Pilkada Tahun 2020 ini dengan penuh kebahagiaan, bukan malah saling caci maki, baku hujat, bahkan saling fitnah.
“Silahkan beda pilihan, jangan sampai saling caci maki, fitnah, hujatan, hentikan semua itu. Tanggalkan kepentingan politik terkait proses penanganan kebencanaan,” ungkapnya.
Hidayat juga mengingatkan masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan serta hati-hati dengan penyebaran Covid-19.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay