PALU – Dalam rangka memperingati International Women’s Day (IWD) 2025, Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK Sulawesi Tengah) menggelar kampanye bersama orang muda dengan tema “Suara Anak Muda, Aksi Nyata: Mendorong Kota Palu yang Setara”.

Kampanye tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran dan meningkatkan keterlibatan anak muda dalam menciptakan lingkungan lebih setara dan bebas dari Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS) serta Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).

Kampanye ini terselenggara atas dukungan Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) melalui program Generation Gender (Gen-G).

Direktur APIK Sulteng Nining Rahayu mengatakan, program tersebut bertujuan untuk mengatasi kekerasan berbasis gender dan seksual dengan meningkatkan partisipasi orang muda serta dukungan publik, mendorong perubahan kebijakan, dan memperkuat resiliensi organisasi mitra.

Sebagai bagian dari kampanye, LBH APIK Sulawesi Tengah, Nining mengajak berbagai organisasi dan komunitas orang muda di Kota Palu berkontribusi dalam upaya menciptakan ruang aman bagi semua, terutama perempuan, anak dan kelompok rentan lainnya. 

Berdasarkan tema kegiatan  diusung dan tema global IWD 2025, “Accelerate Action” atau “Percepat Aksi”, kegiatan tersebut berfokus pada identifikasi kondisi perempuan dalam skala luas maupun di tingkat organisasi dan komunitas dampingan.

Nining menuturkan, peserta kegiatan diajak berbagi pengalaman terkait situasi perempuan di organisasi/komunitas masing-masing kemudian apa saja upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan telah mereka lakukan.

Setelah itu, kata Nining ,kemudian disusun aksi advokasi kolaboratif, bertujuan memperkuat perlindungan perempuan serta kelompok rentan lainya di Kota Palu dan wilayah Sulawesi Tengah secara lebih luas.

Pendekatan Interseksional dalam Perlindungan Hak.Selain berfokus pada perlindungan perempuan, LBH APIK Sulawesi Tengah dalam kerja-kerja pendampingannya juga menerapkan pendekatan interseksionalitas.

Nining menyebutkan, pendekatan ini memastikan bahwa perlindungan tidak hanya diberikan kepada perempuan, tetapi juga kepada anak dan kelompok rentan lainnya berisiko mengalami kekerasan akibat ketidakadilan gender.

Nining menambahkan, dengan adanya kegiatan kampanye tetsebut, diharapkan semakin banyak orang muda terlibat aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender serta turut serta dalam membangun Kota Palu  lebih inklusif dan setara bagi semua.

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG