PARIMO- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah mencatat sekitar 1.412 jiwa dari 412 Kepala Keluarga, korban banjir hingga kini masih bertahan di posko pengungsian yang dibangun oleh pemerintah.

Sementara untuk infrastruktur sebanyak 69 rumah rusak, 61 di antaranya rusak berat, tiga rusak sedang dan lima rusak ringan. Kemudian 22 unit rumah hanyut terseret banjir, 42 unit terancam hanyut serta 155 rumah terendam.

Sekretaris BPBD Parimo, Nyoman Adi, berdasarkan data tersebut pihaknya dan sejumlah instansi teknis bersama lembaga kemanusiaan lainnya tengah fokus menyalurkan bantuan logistik ke posko-posko pengungsian termasuk memenuhi kebutuhan dapur umum.

“Dari 3.091 warga yang terdampak, 1.412 jiwa mengungsi disejumlah titik pengungsian karena rumah mereka hanyut dan rusak,” ungkapnya kepada MAL Online, Kamis (16/7).

Selain rumah rusak, sekitar 3.091 jiwa warga Parigi dan sekitarnya dari 889 kepala keluarga di 13 Desa terdampak, 129 jiwa diataranya lansia, 13 jiwa ibu hamil, 121 jiwa balita dan 40 jiwa bayi serta tiga jiwa disabilitas.

“Kerugian akibat bencana ditaksir mencapai Rp4,1 miliar. Akan tetapi data ini masih bersifat sementara, sewaktu-waktu bisa berubah,” jelasnya.

Ia menjelaskan, banjir disertai lumpur yang terjadi di Parimo akibat sejumlah sungai besar di wilayah Parigi dan sekitarnya meluap, yang diakibatkan curah hujan cukup tinggi.

Ia berharap, masyarakat dapat berhati-hati dan selalu  mewaspadai ancaman banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.

“Kami membagi tugas dengan instansi lainnya agar semua wilayah terdampak banjir bisa terlayani,” tutupnya. (MAWAN)