PALU – Universitas Tadulako (Untad) segera mengeluarkan atau Drop Out (DO) 1.330 mahasiswanya karena telah melewati batas maksimal waktu studi. Ribuan mahasiswa tersebut akan terdepak secara otomatis oleh sistem.
Sebenarnya, hingga tanggal 30 Juni 2018 lalu, tercatat sebanyak 1.668 mahasiswa Strata Satu (S1) yang terancam DO. Mereka berasal dari angkatan 2011 yang tersebar di beberapa jurusan di fakultas.
“Namun dari 1.668 mahasiswa itu, 1.330 orang diantaranya tidak dapat kami selamatkan. Hanya 338 orang yang masih dalam perjuangan,” ungkap Rektor Untad, Prof. Muhammad Basir, baru-baru ini.
Kata Basir, 338 orang yang masih diupayakan itu adalah mahasiswa yang masih membutuhkan waktu 2 sampai 4 minggu untuk menuntaskan studinya, hingga ujian karya ilmiah akhir atau skripsi.
Rektor mengimbau agar mahasiwa yang masih memiliki kesempatan, agar proaktif menyelesaikan segala hal yang terkait dengan penyelesaian studi. Bagi yang tidak memiliki kesempatan lagi, juga diharapkan mengurus surat pindah agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi lain.
Bukan hanya mahasiswa Strata Satu (S1), untuk jenjang S2 dan S3 angkatan 2013 yang terancam DO juga cukup banyak, yakni di atas 30 orang, terutama yang melakukan riset berjenjang lebih dari dua tahap.
“Kami masih memberi toleransi hingga Oktober 2018, semoga tambahan waktu tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Jika hambatan bukan pada mahasiwa tetapi pada dosen, agar Direktur Program Pascasarjana memfasilitasi kedua belah pihak. Jika telah difasilitasi namun dosen menyatakan tidak sanggup, maka Direktur Pascasarjana segera mengusulkan pergantian promotor,” tegasnya. (YAMIN)