PALU – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan stakeholder terkait melepas total 1.284 ton komoditas pertanian senilai 9,6 miliyar. Komoditas Pertanian yang dilepas hari ini (14/8) yakni serabut kelapa, kelapa bulat, coconut water concentrate, coconut oil, dessicated coconut, pala biji, dan lada biji dengan tujuan negara Tiongkok, Vietnam, Srilanka, dan Amerika Serikat.
Komoditas yang diekspor ini merupakan yang terdata melalui tiga wilayah di Sulawesi Tengah yakni Palu (pelabuhan Pantoloan), Ampana (Kabupaten Tojounauna), dan Luwuk (Kabupaten Banggai) .
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, menyampaikan harapannya, dengan melihat potensi pertanian Sulteng yang begitu besar dan peluang pasar ekspor sangat terbuka, maka hal ini menjadi harapan besar kepada masyarakat pertanian Sulteng.
Menurutnya, luas areal pertanian Sulteng sangat besar, potensi perikanan juga sangat besar. Sementara potensi pertanian yang akan ditingkatkan, seperti kelapa, kedelai, porang, coklat , beras, dan jagung.
“Tahun 2022 kita harus menyumbang ekpor yang besar pada kegiatan Merdeka Ekport, dan pemerintah akan mendukung proses Hilirisasi Produksi Pertanian di Sulawesi Tengah. KEK bisa menjadi daerah Industri pengolahan hasil pertanian,” ujar Gubernur Sulteng Rusdy Mastura Sabtu usai rapat virtual dengan presiden Joko Widodo Sabtu pagi tadi (14/8).
Gubernur juga meminta agar Petani memanfaatkan Kredit BRI untuk Petani dan Nelayan dengan bunga ringan dan persyaratan kredit yang mudah , “Ada MOU Saya dengan BRI untuk kredit Pertanian agar vasilitas itu dimanfaatkan dengan baik.
Rep: Irma/Ed: Nanang