Warga Sigi Berkeluh Kesah ke Cudi

oleh -
Foto bersama warga di Desa Soulowe Kabupaten Sigi. (FOTO: MAL/IRMA)

SIGI – Warga Kabupaten Sigi mengadukan nasibnya kepada Calon Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura. Keluh kesah itu disampaikan pada pertemuan Tim Rusdy Mastura bersama warga Selasa sore (13/10), di Desa Soulowe

Tokoh Pemuda Desa Soulowe Kabupaten Sigi Yusran Datu Ri Lembah mengatakan, dua tahun pasca gempa, tsunami dan likuifaksi di desanya mengeluhkan air bersih. Selain air bersih saluran irigasi tidak lagi berfungsi.

“Sekarang sawah kami kering, tanahnya terbelah belah, jadi sekarang para petani kehilangan pekerjaan. Banyak warga terpaksa harus merantau keluar kota untuk mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya.

Warga yang tidak merantau pekerjaannya hanya sebagai penjual kayu api dan menjual pohon yang di jadikan papan membuat rumah. Warga yang tidak memiliki kemampuan terpaksa mengambil air di tempat penampungan air yang disediakan, di mana jarak sangat jauh dari rumah.

“Rumah di sini 99 persen yang yang hancur. Saya saja rumahku rubuh cuma dapat bantuan 10 juta. Mau diapa lagi kalau cuma segitu yang diberikan oleh pemerintah,” ungkap Yusra.

Senada dengan itu, anggota DPRD Kabupaten Sigi, PKS Hikmah Ladjidji berharap kepada Cudi, agar dapat memperhatikan keluhan warga Sigi, jika nanti menjabat sebagai gubernur. Warga Sigi saat ini yang terdampak gempa dan likuifaksi belum semua tertangani, masih banyak warga yang tinggal di hunian sementara.

Hikmah Ladjidji mengatakan, warganya kesulitan air. Sehingga sawah dan kebun warga tidak lagi bisa ditanami, karena kerusakan bendungan gumbasa.

“Pasca gempa, tsunami dan likuifaksi warga di sini mengeluhkan saluran irigasi tidak lagi berfungsi/ Sawah dan kebun mati semua. Sekarang banyak warga kehilangan mata pencahariannya.

“Selain itu masih banyak rumah-rumah warga yang terkena dampak gempa dan likuifaksi yang rumahnya rubuh rusak sedang dan ringan belum juga tersentuh oleh pemerintah,” ujar Hikmah Ladjidji.

Menanggapi keluhan itu Rusdy Mastura mengatakan, masalah musibah bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi itu menjadi tanggung jawab dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Alam Provinsi. BNPB, tidak boleh membiarkan kondisi masyarakat menderita seperti ini.

Menurut Cudi, begitu besar bantuan anggaran datang dari seluruh dunia, tetapi masih banyak warga mengeluhkan belum tertangani.

“Itu urusan Badan Nasional Penanggulangan Bencana jangan lepas tangan begitu saja tidak urus lagi korban bencana gempa, karena ikut pencalonan. Insya Allah kalau saya terpilih warga yang belum tertangani saya akan carikan pinjaman di bank, sehingga tidak ada lagi dikeluhkan.

Untuk masalah irigasi saya akan menghadap presiden agar mendapatkan bantuan tersebut,” ujarnya.

Dia juga berjanji akan memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi yang tidak mampu. Akan memberikan bantuan 100 miliar setiap kabupaten, untuk peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Reporter: Irma
Editor: Nanang