PALU – Direktur Bina Haji, Kementerian Agama (Kemenag) RI, Khoirizi H Dasir melelang kemeja batik miliknya, guna meringankan beban dua anak petugas kesehatan haji Sulteng yang meninggal dunia, saat bencana yang terjadi di Sulteng, 28 September 2018 lalu.

Alhasil, kemeja yang dilelang saat kegiatan Jagongan Masalah Haji dan Umroh dan Ngobrol Soal Haji di Asrama Haji Transit Palu, Selasa (18/12) tersebut, laku seharga Rp10 juta, dibeli oleh Forum Komunikasi KBIH Sulteng.

Awalnya, kemeja tersebut dibuka dengan harga Rp200 ribu saja, kemudian ditawar sejumlah peserta, termasuk Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, H. Rusman Langke seharga Rp2 juta. Disusul Direktur KBIH Babussalam, H. Bustamin sebesar Rp5 juta.

Tidak mau kalah, Kepala Kemenag Kota Palu, H. Ma’sum Rumi menawar dengan harga di atas yakni sebesar Rp7,5 juta dan akhirnya ditutup dengan harga Rp10 juta atas tawaran Forum Komunikasi KBIH Sulteng.

“Kapan lagi member kepada anak piatu. Mumpung masih diberi kesempatan berbuat baik, mari kita bersama-sama berbuat baik,” ajaknya.

Khoirizi menyerahkan uang tunai sebesar Rp5 juta kepada, Sarbani, seorang staf di Bidang Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sulteng yang merupakan salah satu korban bencana Likuifaksi di Kelurahan Balaroa, Kota Palu, (FOTO : MAL/YAMIN)

Sebelumnya, Khoirizi juga menyerahkan uang tunai sebesar Rp5 juta kepada Sarbani, seorang staf di Bidang Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sulteng yang merupakan salah satu korban selamat dari bencana likuifaksi di Kelurahan Balaroa.

Uang tersebut diharapkan membantu meringankan Sarbani untuk membangun kembali rumahnya yang tenggelam ditelan bumi.

“Yang sabar ya. Pasti ada hikmah di balik semua itu. Ketika kita menyukuri itu, Insya Allah mengangkat derajat kita ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” pesannya kepada Sarbani. (YAMIN)