PALU – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah, Triyono Raharjo, menyatakan bahwa OJK terus melakukan berbagai langkah progresif untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat, terutama di pedesaan, melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Program ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Program EKI ini berbeda dengan program kami sebelumnya, karena di sini kami tidak hanya melakukan event yang sekali selesai, namun juga melakukan pendampingan mulai dari pra-inkubasi, inkubasi dan pasca-inkubasi,” ujar Triyono Raharjo, kepada media ini, pada Rabu (1/11).
Ia menjelaskan bahwa program EKI di pedesaan ini akan mengoptimalkan potensi yang ada di pedesaan, seperti potensi alam, budaya, sosial, dan finansial, dengan menyediakan akses keuangan dari berbagai sektor jasa keuangan, seperti perbankan, pembiayaan, dan layanan IJK yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa Luk Panenteng.
Menurutnya, Program EKI akan mengintegrasikan peran berbagai ppihak, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda), Kemenparekraf, Kemendes, O3K, dan Bank Indonesia, dengan berbagai layanan dan produk lembaga jasa keuangan, seperti program Rekening Pelajar (Kejar), program Laku Pandai, KUR, UMI, Security Crowd Funding (SCF), dan QRIS.
Program EKI ini kemudian akan digunakan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di seluruh Indonesia, termasuk program TPAKD dari Kabupaten Banggai Kepulauan.
Lebih lanjut, Triyono menjelaskan bahwa Desa Lukpanenteng dipilih sebagai lokasi awal EKI karena pertimbangan potensi wisata yang ada di daerah tersebut, seperti Danau Paisu Pok, Laguna Paisubatango, Pantai cantik Poganda, dan keindahan ekosistem bawah laut di tempat-tempat diving yang ada di Desa Luk Panenteng. Ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kabupaten Banggai Kepulauan itu sendiri.
Selain itu, TPAKD Kabupaten Bangkep saat ini memiliki program yang berfokus pada peningkatan dimensi ekonomi dan literasi edukasi melalui pembukaan akses perbankan dan program mengajar kepada masyarakat di Bangkep. Diharapkan program EKI dapat mendorong pemerataan akses keuangan serta literasi edukasi bagi masyarakat di Kabupaten Bangkep.
“Program EKI juga mencakup penyediaan program penunjang ekonomi wisata kedepan di desa atau yang dalam bentuk pemberian sertifikasi tenaga selam (diving) kepda anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Bumdes yang ditunjuk. Program ini merupakan upaya peningkatan kemampuan yang berlisensi agar dapat digunakan untuk peningkatan kualitas layanan pada sektor wisata desa,” ungkapnya.
Program Desa EKI Lukpanenteng dilakukan oleh OJK Sulawesi Tengah bekerjasama dengan lembaga keuangan terkait dan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Bangkep.
Reporter: Irma