PT Aquakultura Prima Perluas Investasi di Luwuk Banggai

oleh -

PALU – PT. Aquakultura Prima berencana akan memperluas investasinya di Kabupaten Luwuk Banggai. Jumlah investasi yang akan ditanamkan di Kabupaten Luwuk Banggai tepatnya di Desa Toiba sebesar Rp 600 Miliar.

Plh Biro Administrasi Pimpinan Edy Lesnusa mengatakan, rencana PT. Aquakultura Prima akan berinvestasi diungkapkan langsung oleh Manajemen PT. Aquakultura Prima Heri Handoyo di dalam kunjungan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, di Desa Sejoli Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong.

“Tujuan kunjungan Gubernur dan Rombongan di Desa Sejoli Kecamatan Moutong, untuk melakukan Penaburan Benur Udang Paname Perdana pada Kolam Kelompok Budaya Udang PT. Aquakultura Prima.

Selanjutnya Gubernur dan rombongan mendengar penjelasan dari Manajemen PT. Aquakultura Prima Heri Handoyo, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Investasi Kelompok Budi Daya Ikan PT. Aquakultura Prima bersama masyarakat 
Sepenuhnya ditanggung perusahaan, dan dilakukan kerja sama bagi hasil dengan masyarakat,” ujar Edy Lesnusa, di ruang kerjanya, Senin (5/7).

BACA JUGA :  Murid TK Kartika XXI Poso Ikut Peragaan Manasik Haji

Menurutnya, lokasi tambak yang dimiliki oleh PT. Aquakultura Prima seluas 250 Ha, dan sudah 40 Ha dikelola dengan kapasitas 30 Kolam.   Saat ini kolam sebanyak 28 dalam pengembangan, dengan Investasi saat ini sudah mencapai 70 Miliar dan kedepan akan melakukan Investasi 600 Miliar lagi.
PT. Aquakultura Prima akan memperluas investasi di Luwuk di Toiba, melalui Toiba Marindo Lestari, dengan luas areal 400 Ha.

Investasi ini dibuat dengan metode yang ramah lingkungan, dan hasil limbah  tambak akan diolah menjadi pupuk organik untuk akan didistribusikan kepada  masyarakat .

Ke depan PT. Aquakultura Prima akan membangun helipad untuk kebutuhan tamu-tamu yang akan mengunjungi lokasi PT. Aquakultura Prima. Perusahaan bekerjasama dengan IPB Bogor untuk pengembangan Tambak Indor dalam Ruangan, dengan sistem super intensiv. 

Perusahaab berharap, pemerintah untuk meningkatkan kapasitas listrik dan mengawasi masyarakat di sekitar, aga tidak melakukan bom untuk menangkap ikan, sebab mengganggu budidaya.

BACA JUGA :  Kemenkumham Sulteng Serahkan Sertifikat Halal Lapas/Rutan/ LPKA

Sementara, di Parigi Moutong saat ini telah dikembangkan Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan. Sekolah ini diharapkan kedepan menghasilkan lulusan/SDM yang bisa mendukung  PT. Aquakultura Prima.

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, menyampaikan dengan potensi yang ada Sulteng harus mampu memprokduksi 200 Ribu Ton. Sulteng memiliki garis pantai 6.000 Km.

“Jadi sangat mungkin mencapai target itu,” kata Gubernur Sulteng. 

Saat ini, ungkapnya, Pembangunan Pembangkit Listrik Baru, sudah harus dipersiapkan.

Selain itu menurutnya, pemerintah harus mengembangkan Pelabuhan Pantoloan, sebagai pelabuhan ekport. Dengan harapan, dampak dari ekport memberikan pemasukan untuk daerah.  

BACA JUGA :  Cudy-SAH Anggap Nomor 3, Angka Keberuntungan

Selanjutnya perusahaan daerah, harus memiliki peran besar untuk mengelola potensi yang ada.

Gubernur mengharapkan kekayaan daerah, harus memberikan dampak kepada masyarakat.

“Saya sudah sampaikan kepada Menteri Investasi dan Penanaman Modal, supaya membuat regulasi yang memberikan dampak tambang kepada Daerah lokasi Tambang,” ujarnya.

Reporter: Irma/Editor: Nanang