PALU – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Profesor Lukman S. Thahir, bertekad menjadikan perguruan tinggi yang dipimpinnya itu, sebagai kampus terdepan yang sejajar dengan perguruan tinggi lain di Indonesia.
“UIN Datokarama dengan segala sumber daya yang dimiliki, tidak boleh hanya menjadi kampus biasa – biasa saja. Namun harus menjadi kampus terdepan,” kata Lukman S Thahir, Senin (23/10) dalam serah terima jabatan dari Profesor Sagaf S pada dirinya.
Profesor Lukman S. Thahir diberi amanah oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, untuk memimpin UIN Datokarama periode 2023 – 2027. Lukman yang telah dilantik pada Kamis (19/10) di Jakarta.
UIN Datokarama menindaklanjuti pelantikan tersebut, dengan menggelar serah terima jabatan yang dihadiri oleh Profesor Sagaf S, Pettalongi dan Profesor Lukman S Thahir beserta seluruh komponen civitas akademik.
Di hadapan civitas akademik, Profesor Lukman mengemukakan bahwa, menjadi kampus terdepan merupakan mimpi besar semua komponen dan elemen civitas akademik UIN Datokarama.
“Mimpi kita adalah menjadi perguruan tinggi terdepan,” sebut Profesor Lukman yang merupakan Pakar Filsafat Agama UIN Datokarama.
Oleh karena itu kata Lukman, dengan mengusung visi kampus terdepan dalam pengembangan integrasi ilmu, enterpreneurship, berbasis kearifan lokal dan berwawasan Islam moderat.
Lukman yang juga Ketua Nadlatul Ulama Sulawesi Tengah mengakui bahwa, mimpi yang tertuang dalam gagasan visi besar tersebut, akan sulit dicapai, bila tidak ditopang dengan kerja sama dan dukungan dari seluruh komponen civitas akademik secara internal, dan seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan dan jabatan terkait secara eksternal.
Maka, interaksi antara pimpinan dan staf di lingkup UIN Datokarama harus dikuatkan. “Kita memulai dengan mengedepankan aspek kemanusiaan, menjunjung tinggi dan menghargai setiap individu komponen civitas akademik,” ungkapnya.
Bagi Profesor Lukman, aspek kemanusiaan menjadi hal penting untuk membangun semangat dan motivasi para dosen dan staf administrasi untuk bekerja optimal.
“Saya akan mengunjungi bapak dan ibu semua di manapun. Saya tidak ingin ada sekat pemisah antara pimpinan dengan bawahan,” tandasnya.
Reporter: Hady/***
Editor: Nanang