PALU – Wali Kota Palu, Hidayat membuka kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat Bantaya, Balai Kota Palu, Senin (02/03).
Kegiatan yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Palu itu mengangkat tema “Implementasi Kebijakan Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Memperkokoh Budaya Bangsa”, dihadiri berbagai tokoh.
Hidayat menyampaikan, FGD kali ini merupakan bagian dari evaluasi kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu dalam rangka membangun kembali nilai-nilai kearifan lokal, yaitu kekeluargaan, toleransi, dan kegotongroyongan di tengah masyarakat.
“Kalau nilai-nilai ini tidak hidup di tengah masyarakat kita, kemungkinan besar akan terjadi lagi konflik-konflik yang tidak kita inginkan, seperti yang terjadi beberapa tahun lalu,” katanya.
Menurutnya, potensi konflik antar wilayah di Kota Palu, masih sangat rentan terjadi, sehingga dibutuhkan peran lembaga adat, tokoh agama, Satgas K5, Mombine Gali Gasa, Tim Gerakan Gali Gasa, dan lainnya untuk menjaga ketiga nilai tersebut.
“Ini semua dalam rangka memberikan fungsi para tokoh-tokoh informal melalui lembaga-lembaga yang telah kita bentuk. Karena tidak mungkin hanya pemerintah sendiri yang berperan. Harus ada kolaborasi,” lanjutnya.
Sesungguhnya, kata dia, jika Pancasila sebagai dasar negara diperas dan diambil inti sarinya, maka akan melahirkan ketiga nilai yang dimaksud.
“Kita bersyukur saat ini konflik antar warga sudah tidak terjadi lagi di Palu, di mana Satgas K5 yang kita bentuk menjadi bagian dari upaya menciptakan kedamaian di Kota Palu,” tuturnya.
Ia berharap, FGD kali ini dapat memberikan evaluasi yang konstruktif demi kemajuan Kota Palu sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.
FGD dihadiri 70-an peserta yang terdiri dari 23 tokoh perwakilan kelurahan dan direncanakan akan berlangsung hingga Selasa (03/03) hari ini. (HAMID)