PALU – Dari 82 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 76 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi pada Juni 21019. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 3,60 persen dan terendah di Kota Singaraja sebesar 0,02 persen.
Sementara, deflasi tertinggi Kota Tanjung Pandan sebesar 0,41 persen, dan terendah Kota Jayapura sebesar 0,08 persen. Kota Palu menempati peringkat ke 17 inflasi tertinggi nasional dan ke-5 di kawasan Sulampua.
“Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 3,27 persen, diikuti oleh kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,97 persen, sandang 0,69 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,35 persen, serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,01 persen,” ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulteng, G A. Nasser, Senin (01/07).
Nasser mengatakan, beberapa komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi antara lain ikan selar 0,27 persen, tarif angkutan udara 0,18 persen, ikan cakalang 0,15 persen, ikan kembung 0,10 persen, ikan ekor kuning 0,09 persen, cabai rawit 0,08 persen, ikan layang 0,08 persen, ikan mujair 0,04 persen, kue basah 0,04 persen dan kue kering berminyak 0,04 persen.
Sedangkan beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi antara lain, kangkung 0,06 persen, ikan teri 0,06 persen, bawang putih 0,05 persen, bawang merah 0,04 persen, tomat sayur 0,04 persen, telur ayam ras 0,03 persen, udang basah 0,02 persen, minyak goreng 0,02 persen, bayam 0,01 persen, dan shampo 0,01 persen.
Nasser menambahkan, indeks harga pada kelompok kesehatan selama periode Juni 2019 mengalami penurunan sebesar 0,19 persen dari 133,49 pada Mei 2019 menjadi 133,23 pada Juni 2019.
Andil negatif kelompok ini secara keseluruhan terhadap inflasi sebesar 0,01 persen. Selama Juni 2019 subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,79 persen, sedangkan subkelompok obat-obatan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,86 persen. Subkelompok jasa kesehatan dan jasa perawatan jasmani selama Juni 2019 terpantau relatif stabil. (MOH.YAMIN)