PALU – Pada bulan Oktober 2023, tingkat inflasi Year on Year (YoY) di Kota Palu mencapai 2,27 persen, dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 117,58. Inflasi YoY tertinggi tercatat di Tanjung Pandan sebesar 5,43 persen dengan IHK 120,87, sedangkan inflasi YoY terendah terjadi di Jayapura sebesar 1,43 persen dengan IHK 112,88.
Kepala BPS Kota Palu, GA Nasser, menjelaskan bahwa inflasi YoY terjadi akibat kenaikan harga, yang tercermin dalam naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau (6,6 persen), kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,92 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (1,89 persen), kelompok kesehatan (0,59 persen), kelompok transportasi (0,29 persen), kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,14 persen), kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (5,12 persen), kelompok pendidikan (0,25 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (1,35 persen), serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (1,48 persen). Sebaliknya, terjadi penurunan indeks harga pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,68 persen. Tingkat inflasi Month on Month (MoM) untuk Oktober 2023 sebesar 0,09 persen, dan tingkat inflasi Year to Date (YtD) untuk Oktober 2023 mencapai 1,55 persen.
Kepala BPS Kota Palu, GA Nasser, menambahkan bahwa pada bulan Oktober 2023, dari 90 kota pantauan IHK nasional, 5 kota dengan inflasi YoY tertinggi adalah Tanjung Pandan dengan tingkat inflasi sebesar 5,43 persen, disusul oleh Sumenep sebesar 5,29 persen, Merauke 4,89 persen, Tual 4,55 persen, dan Manokwari 4,52 persen. Sedangkan 5 kota dengan tingkat inflasi YoY terendah termasuk Sintang sebesar 1,91 persen, Palopo sebesar 1,87 persen, Tanjung Selor sebesar 1,84 persen, Banda Aceh sebesar 1,65 persen, dan Jayapura sebesar 1,43 persen. Secara nasional, Kota Palu menempati peringkat ke-77 dengan tingkat inflasi YoY sebesar 2,27 persen. Di kawasan Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), Kota Palu berada di peringkat ke-17 dari 21 kota pantauan IHK.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 69 kota mengalami inflasi MoM, sementara 21 kota mengalami deflasi. Tingkat inflasi MoM tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 1,00 persen, sementara tingkat inflasi MoM terendah terjadi di Tasikmalaya sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,08 persen, dan deflasi terendah tercatat di Kendari sebesar 0,01 persen. Kota Palu mengalami inflasi MoM sebesar 0,09 persen.
Sementara itu, dari 21 kota pantauan IHK di kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), tingkat inflasi YoY tertinggi terjadi di Merauke sebesar 4,89 persen, dan inflasi YoY terendah tercatat di Jayapura sebesar 1,43 persen. Sementara untuk inflasi MoM, tingkat inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 1,00 persen, dan tingkat inflasi MoM terendah tercatat di Manokwari sebesar 0,06 persen.
Reporter: Irma
Editor: Nanang