PALU – Jenazah Ahmad Gazali atau Ahmad Panjang rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaaman Umum (TPU) Poboya, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Rabu 5 Januari 2021 besok.
Saat ini mayat Ahmad sedang disemayamkan di ruang instalasi pemulasaran jenazah guna menjalani autopsi, sambil menunggu pihak keluarga, di RS.Bhayangkara Palu, Polda Sulteng, Jalan DR. Suharso , lorong III, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.
Ahmad Gazali atau Ahmad Panjang meninggal usai kontak tembak dengan Satgas Madago Raya, pukul 10.30 WITA, setelah dilakukan ambush (penyergapan) di lokasi bendungan Dusun Uempasa, Desa Dolago, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong. Selasa (04/01).
Kasatgas Humas Madago Raya, Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan, hasil identifikasi sudah diyakini bahwa yang bersangkutan adalah Ahmad Panjang.
“Rencananya besok akan dilakukan pemakaman di TPU Poboya, tapi masih menunggu keluarganya berasal dari Sulawesi Selatan, Luwu Timur,” ujar Didik di halaman parkir RS. Bhayangkara Palu.
Ia menyampaikan, untuk pihak keluarga siapa yang datang belum terkonfirmasi, perkembangan selanjutnya akan disampaikan.
Ahmad Gazali sendiri, kata Didik, terkena beberapa tembakan, pada yang mematikan. Dan beberapa barang bukti berhasil diamankan, diantaranya bubuk mesiu, satu bom rakitan dan lainnya.
Ia menerangkan, dari barang bukti didapatkan disinyalir DPO teroris Poso ini masih ada yang membantu, hal ini dapat terlihat dari barang bukti dan kondisi fisik mereka yang masih terus melakukan pergerakan.
Lebih lanjut Didik mengatakan , dalam penyergapan Satgas Operasi Tinombala, dipastikan DPO tidak bergerak sendiri, minimal dua orang, tetapi terlihat tim personel satgas Operasi Madago Raya satu orang, sehingga dilakukan tindakan melumpuhkan.
Didik mengimbau kepada tiga DPO teroris Poso lainya belum tertangkap agar menyerahkan diri.
“Saya imbau kembali agar bisa segera menyerahkan diri, seperti imbauan-imbauan sebelumnya telah disampaikan Kapolda , tokoh masyarakat, tokoh agama, termasuk mantan napi teroris,” terang Kabid Humas Polda Sulteng ini.
Dan apabila mereka menyerah kata Didik , akan kita jamin keamanannya dan mereka masih bisa memperbaiki kehidupannya.
Inilah daftar DPO telah dimakamkan di Poboya, diantaranya, Andi Muhammad alias Abdullah asal Makassar, Alkhindi Mutaqien alias Muaz asal Banten dan Aji Kaliki alias Ibrohim asal Ambon, Ahad 23 Maret 2019, Ibrohim WNA Uighur Jumat 19 Agustus 2016, Rajif Gandhi Sabban alias Rajes Selasa 28 April 2020, Azis Arifin Kamis 19 November 2020, Alvin dan Khairul 2 Maret 2021. Rukli dan Ahmad Gazali, Rabu 14 Juli 2021.
Reporter : Ikram
Editor : Yamin