PALU – Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (KOJK Sulteng) menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah pada tahun 2023 tetap stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga. Perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank, dan pasar modal di Sulawesi Tengah hingga Desember 2023 tumbuh positif seiring kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan.
Kepala OJK Sulteng, Triyono Raharjo, mengatakan bahwa pada periode Desember 2023, aset dan kredit perbankan mengalami pertumbuhan positif secara year-on-year, dengan posisi aset perbankan tercatat sebesar Rp64,66 triliun (naik 4,81 persen year-on-year) dan penyaluran kredit sebesar Rp48,58 triliun (naik 14,36 persen year-on-year). Terdapat satu indikator yang mengalami penurunan, yaitu penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp31,69 triliun atau turun sebesar 3,06 persen year-on-year. Namun, kinerja intermediasi perbankan tetap terjaga pada level yang tinggi, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 153,49 persen, dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan sebesar 1,75 persen.
Triyono Raharjo juga menambahkan, “Tidak hanya itu, komitmen perbankan dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga tercermin dalam peningkatan penyaluran kredit kepada sektor tersebut, yang mencapai Rp15,88 triliun pada akhir 2023. Selain itu, perkembangan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga menunjukkan kinerja positif, terutama dalam sektor Perusahaan Pembiayaan yang mencatat pertumbuhan signifikan dengan penyaluran pembiayaan mencapai Rp6,17 triliun.”
Di sektor pembiayaan peer-to-peer lending, tercatat peningkatan yang signifikan dalam outstanding pinjaman serta jumlah rekening penerima aktif. Begitu pula dengan kinerja perbankan syariah, yang mengalami peningkatan nilai aset dan pembiayaan, serta dorongan dari OJK untuk memanfaatkan produk simpanan bank syariah guna optimalisasi pertumbuhan dana pihak ketiga.
Dengan demikian, keberhasilan industri jasa keuangan di Sulawesi Tengah hingga akhir tahun 2023 mencerminkan upaya yang konsisten dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta inklusi keuangan yang berkelanjutan.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG