SIGI – Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, bersama Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta, Wakil Bupati Sigi Paulina serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah dan Ketua DPRD Kabupaten Sigi, melaksanakan panen kedua Budidaya Padi Metode Hazton di Desa Kalawara, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Kamis (15/03).
Gubernur Sulteng memberi apresiasi pada Bank Indonesia (BI) dan seluruh jajaran yang telah berinisiatif membantu masyarakat di Kabupaten Sigi, khususnya para petani melalui Dana CSR untuk memotivasi petani dalam mengembangkan padi dengan Metode Hazton.
“Metode Hazton telah dicoba di tiga kabupaten dan semuanya berhasil khususnya di Kabupaten Parigi Moutong, Sigi dan Donggala,” terang Gubernur.
Longki berharap, metode tersebut dapat dipraktekkan di kabupaten lain yang juga penghasil beras, yaitu Banggai, Morowali, Morowali Utara dan Tolitoli.
Sementara Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta mengatakan, teknologi budidaya hazton pada tanaman padi merupakan teknologi dengan menggunakan bibit tua 25-30 hari. Teknologi ini sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam rangka meningkatkan produktivitas padi di Indonesia.
”Kepada seluruh petani dan para penyuluh,agar memanfaatkan bantuan-bantuan yang sangat berharga ini untuk pengembangan kawasan tidak terkhusus Horti Perkebunan dan lain sebagainya,” harapnya.
Kepala Perwakilan BI Sulteng, Miyono mengatakan, hasil panen kedua ini mengalami peningkatan mencapai 9,48 Ton/Ha, dimana pada panen perdana hanya 9 Ton/Ha.
“Bank Indonesia berupaya menjaga inflasi sebagai tugas utama membantu pemerintah dalam hal peningkatan ketahanan pangan, baik itu beras maupun holtikultura. BI juga memiliki Holtikultura yang dipusatkan di Dombu Kecamatan Marawola Barat,” kata Miyono.
Pengembangan Budidaya Padi Metode Hazton sebagai upaya mendukung peningkatan pasokan beras dan upaya pengendalian harga beras di Sulteng. Dalam posisi ini, BI sendiri telah mengembangkan klaster pertanian padi di beberapa lokasi, diantaranya di Kabupaten Sigi.
Keunggulan budidaya padi Metode Hazton adalah, tanaman tahan terhadap hama Penggerek Batang dan Keong Mas, Malai padinya lebih panjang. (HADY)