PALU – Selama Desember 2021, total ekspor senilai US$1.246,68 juta, naik US$74,97 juta atau 6,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary mengatakan, selama Desember 2021, ekspor Sulteng (melalui Sulteng dan provinsi lain) didominasi oleh dua kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai US$1.123,66 atau 90,13 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai US$91,18 juta atau 7,31 persen dari nilai total ekspor. Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 2,00 persen.
Menurut Simon Sapary, selama Januari-Desember 2021, kelompok besi dan baja mendominasi pangsa ekspor senilai US$10.735,29 juta atau 88,43 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai US$1.001,13 juta (8,25 persen). Sementara itu, kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masing-masing di bawah 3,00 persen.
“Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama Desember 2021 yakni mencapai US$540,89 juta atau 43,39 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Tengah, diikuti Taiwan senilai US$288,87 juta (23,17 persen), Jepang senilai US$85,83 juta (6,88 persen) dan Malaysia senilai US$67,54 juta (5,42 persen),” ujar Simon Sapary Jumat (4/3).
Sementara itu, nilai ekspor ke negara tujuan lainnya masing-masing di bawah 5,00 persen.
Selama Januari-Desember 2021, ekspor terbesar Suteng (melalui Sulteng dan provinsi lain) ditujukan ke Tiongkok senilai US$5.130,06 juta, diikuti ke Taiwan senilai US$2.932,11 juta, Korea Selatan senilai US$761,29 juta, Italia senilai US$686,32 juta, dan Vietnam senilai US$545,15 juta.
Berdasarkan kontribusinya, ekspor ke lima negara tujuan tersebut meliputi Tiongkok 42,26 persen, Taiwan 24,15 persen, Korea Selatan 6,27 persen, Italia 5,65 persen, dan Vietnam 4,49 persen.
Reporter: Irma
Editor: Nanang