PALU – Rencana duet antara Hadianto Rasyid dan dr. Reny A. Lamadjido sebagai Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu, ternyata belum final. Sejauh ini belum ada kepastian antara keduanya, meskipun isu ini sudah cukup deras di kalangan masyarakat Kota Palu.
“Kalau untuk lamar melamar sudah fix. Yang bikin pasangan ini belum fix karena kita masih tunggu dulu hasil rekomendasi dari partai pengusung,” ujar Ketua Bappilu Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Palu, Ridwan H. Basatu, di Kantor DPRD Kota Palu, Selasa (18/02).
Dia mengatakan, saat ini yang sudah memastikan untuk mengusung Hadi-Reny baru Hanura yang memiliki empat kursi. Sementara, syarat mengusung satu paket balon harus tujuh kursi di DPRD setempat.
“Sementara yang sudah pasti tidak ada gangguan ini baru Hanura. Sehingga kami akan coba cari lagi tiga kursi,” akunya.
Sejauh ini, lanjut dia, Hanura sedang membangun komunikasi dengan sejumlah partai yang akan diajak berkoalisi dengan cara mendaftar sesuai mekanisme partai-partai. Dari langkah tersebut, Ridwan mengklaim, hampir semua partai yang didaftarkan memberi signal positif, tinggal menunggu proses yang sedang berjalan di tingkat pusat. Salah satu partai tersebut adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki tiga kursi di parlemen.
“Ini kan tinggal menunggu proses. Karena dia ini (dr. Reny) masih banyak proses, termasuk harus mengundurkan diri sebagai PNS. Nah itu yang kita tunggu semua, dibarengi dengan rekomendasi partai pengusung,” jelasnya.
Dia menambahkan, sebagai kader partai, ia memiliki harapan besar tidak ada lagi perubahan, pasangan Hady-Reny tetap harus bersama.
“Kenapa harus Reny, karena pasangan ini mengombinasikan politisi dan birokrasi. Yang tidak kalah pentingnya, dr. Reny ini memiliki elektabilitas yang baik, sekaligus menjadi keterwakilan perempuan,” tandasnya.
Sebelumnya, dr. Reny A. Lamadjido mengaku bahwa tahapan pilkada masih sangat jauh untuk mengambil keputusan, apakah maju sebagai calon Wakil Wali Kota Palu. Terlebih kata dia, masa pensiunya sebagai PNS juga masih cukup panjang, tujuh tahun lagi.
“Masih berpikir ya, masih sangat panjang. Karena itu harus memperjelas rekomendasi dulu, kan prosesnya masih lama. Jangan saya sudah mundur dari PNS kemudian pada akhirnya tidak mendapatkan rekomendasi. Sebenarnya saya tidak ambisi untuk maju. Ya gubernur sudah memberi support dan kalau Allah menghendaki dan masyarakat menghendaki, saya siap mundur dari PNS untuk mengabdikan diri saya membangun daerah,” singkatnya.
Ditanya menguatnya isu akan berpasangan dengan Hadianto Rasyid, Reny juga menolak berkomentar banyak karena bakal calon yang membangun komunikasi dengannya juga bukan hanya Hadianto Rasyid. (YAMIN)