PALU – Ada tiga isu utama atau yang dikenal sebagai Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang kini sedang melanda remaja Indonesia, berdasarkan pandangan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Tiga isu itu, yakni pernikahan dini, seks pranikah, dan narkotika psikotropika dan zat aditif lainnya, atau seksualitas, HIV/AIDS dan Napza.
“Pemerintah mengajak remaja maupun masyarakat secara umum untuk menyatakan perang terhadap tiga isu besar itu,” tegas Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Tenny C. Soriton saat membuka Audisi Generasi Berencana (GenRe) tingkat Provinsi Sulteng tahun 2019, Sabtu (23/02) di salah satu kafe di Kota Palu.
Menurut Tenny, pembinaan generasi muda tidak hanya dilakukan BKKBN saja, tetapi juga harus didukung oleh dinas, instansi/LSM dan lainnya, seperti Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Sulteng, OPD KB kabupaten/kota, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Akademisi, LSOM dan pemerhati remaja serta pihak lainnya.
Kata dia, Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja di Sulteng saat ini semakin meningkat. Sesuai target Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) tahun 2019, PIK remaja berjumlah 239 kelompok, baik di jalur pendidikan maupun jalur masyarakat.
Jalur pendidikan tersebar di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) hingga perguruan tinggi. Sedangkan jalur masyarakat terdapat di organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan dan komunitas pemuda.
“Audisi ini diharapkan memberikan motivasi positif bagi remaja untuk menyalurkan minat dan bekatnya agar terhindar dari Triad KRR. Serta PIK remaja harus terus berkembang, baik kuatitas juga kualitas,” ucapnya.
Lebih lanjut Tenny mengatakan, keberadaan PIK diharapkan menjadi wadah untuk menggelorakan Program Genre, dengan fokus utama mengajak remaja untuk menunda usia perkawinan atau mencegah pernikahan anak.
“Karena dalam pandangan BKKBN idealnya remaja menikah di usia 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Di usia tersebut, remaja dinilai sudah siap memasuki kehidupan berumah tangga yang matang,” imbuhnya. (YAMIN)