PARIMO – Wakil Bupati Parigi Moutong (Parimo), berharap dalam mengatasi kasus anak putus sekolah,  Dinas Pendidikan dan kebudayaan dapat memfokuskan kinerjanya pendataan anak putus sekolah secara rutin, dengan data yang akurat.

“Saya yakin dapat menjadi dasar dan tolak ukur untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diparimo,” ungkap Badrun Nggai saat membuka secara resmi kegiatan Seminar hasil Verifikasi Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) pada bidang pendidikan terkait anak putus sekolah, bertempat Auditorium Kantor Bupati, Senin (27/03).

Ia mengatakan, selaku ketua Penanggulangan Kemiskinan pentingnya kelanjutan pendidikan anak untuk mengatasi Kemiskinan ekstrem dikabupaten, hal ini bukan serta merta menjadi tanggung jawab Dinas pendidikan dan Kebudayaan, akan tetapi melalui 278 Desa dan 5 kelurahan juga menjadi pundak tanggung jawab pemerintah desa dan kelurahan.

Ia berharap, dinas terkait pemedes dan kelurahan ikut membantu pemerintah daerah soal Verivikasi data P3KE khususnya dibidang pendidikan anak sekolah. Menuntaskan angka kemiskinan diangka nol persen sesuai instruksi presiden dalam mengatasi kemiskinan disetiap daerah sampai ditahun 2024.

Sekertaris Badan Perencanaan Pembangunan penelitian dan pengembangan Daerah (Bappelitbangda)  Krisdariadi Ponco Nugroho, mengatakan sesuai Verifikasi data yang diperoleh Bappelitbangda  ada 7984 jiwa usia dibawah 7 tahun menjadi tantangan pemerintah kabupaten untuk diintervensi.

Kata dia, dari data tersebut Dikbud diharapkan  untuk melakukan pendalaman kembali apa yang menjadi penyebab jumlah data anak tidak sekolah tersebut sampai tidak mendapatkan akses pendidikan Ini harus diketahui penyebabnya.

“Kewajiban pemda tidak hanya mengatasi jumlah anak yang tidak sekolah akan tetapi jumlah data yang melanjutkan pendidikan dari SD sampai SMA juga harus terpantau dan diikuti jejak pendidikanya,”pungkasnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin