10 Tahun Mendidik Anak-Anak Terpencil Pinembani

oleh -

KASNAWIR  yang memboncengi wartawan Media Alkhairaat Online, Apriawan, seringkali turun dari motor, berjalan kaki, apabila menemui jalanan yang cukup rusak. Tidak hanya itu berulang kali motor yang dikendarai terpeleset jatuh akibat jalanan yang rusak dan licin itu.

Adapun desa yang dilewati, sebelum akhirnya sampai ke SMPN 1 Pinembani yakni sebanyak delapan desa. Porame, Balane, Matantimali, Vayu, Dombu, Ungu Lero, No’o, dan Tavanggeli. Setelah melewati delapan desa itu, barulah kami masuk di Desa Tamodo sebagai Tempat berdirinya SMPN 1 Pinembani.

Kasnawir, adalah Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pinembani yang terletak di desa Tamodo, Kecamatan Pinembani Kabupaten Donggala.

Kami yang berangkat dari Pukul 14:00 WITA, baru tiba di Desa Tamodo Sekitaran Pukul 17:15 WITA.

Pengabdiannnya yang tulus selama 30 tahun menjadi PNS membuatnya mendapatkan penghargaan Satya Lencana Karya Stya Dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada 2006 Silam.

Mengenai sepak terjangnya wartawan media ini, pada Ahad (16/7) mencoba mewawanarainya. Berikut kutipan wawancaranya:

Sudah berapa lama sekolah ini berdiri?

Berangkat dari kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia yang bernama AUS AID, dibangunlah SMPN 1 Pinembani pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2007, dengan jumlah siswa pertama sebanyak 36 orang. Jadi sudah sekitaran 11 tahun sejak pertama kali beroprasinya sekolah ini.

Saya melihat bangunan yang ada cukup elit, kalau dibandingkan dengan bangunan yang ada disini pada umumnya, apakah pembangunannya sesuai dengan RAB?

Dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) memang bangunan sekolah ini harusnya bangunan berlantai Papan (Panggung) hanya bangunan Kantor yang permanen. Namun melihat kondisi Angaran yang pada saat itu memungkinkan untuk di permanen, maka saya, beserta tim pembangunan komite pembangunan pada saat itu, berinisiatif untuk membangun SMPN 1 Pinembani dengan semi permanen.

Upacara bendera gabungan SMPN dan SMKN Pinembani

Ada berapa tenaga pengajar yang ada di sekolah ini?

Awal mula dibukanya sekolah ini, hanya saya sendiri Pegawai Negri Sipil (PNS) yang menjadi Guru, sekaligus Kepala Sekolah SMPN 1 Pinembani. Nanti pada tahun 2007/2008 barulah ada guru honor sekolah sebanyak dua orang, yakni Ibu Neli dan Sulastri yang masing-masing bertugas sebagai Guru Mata Pelajaran sekaligus menjadi Walikelas 7 dan 8. Pada saat itu belum ada kelas 9.

Kemudian pada tahun 2008/2009 bertambah lagi 2 orang guru honorer, yakni Ibu Fitriani dan Pak Muhammad Zain.
Nanti pada tahun 2009/2010 diangkatlah dua orang PNS Yakni Dekrius dan Ibu Delvin di sekolah kami. Singkat cerita saat ini total total tenaga pengajar yang ada di sekolah kami yakni 11 orang, yang terdiri dari lima orang PNS dan enam orang guru kontrak.

Saat ini total Siswa ada 114. 36 orang Kelas 7, 34 orang kelas 8 dan kelas 9 sebanyak 44 orang yang terbagi di dua kelas.

Sejauh ini apa kesulitan dalam mengajar sekaligus menjadi Kepala Sekolah di SMPN 1 Pinembani?

Yang pertama adalah akses jalan menuju sekolah kami, Perjalanan menuju Sekolah ini memakan waktu yang lumayan lama dari Ibu Kota Provinsi, Kota Palu. Sebenarnya tidak begitu jauh, hanya saja akses jalan menuju sekolah ini begitu terjal dan ekstrim. Harus melewati berlapis-lapis gunung dan jalan yang kecil, rusak, dan becek. Hanya Kendaraan Motor alias roda dua yang mampu tembus ke SMPN 1 Pinembani.

Kemudian yang kedua adalah tenaga pendidik, Dimana jumlah tenaga pendidik sangat tidak sesui dengan jumlah siswa yang ada. Sehingga dengan terpaksa ada guru yang tidak sesui latar belakang pendidikannya menjadi tenaga pengajar di sekolah ini.

Kemudian sarana prasaran yang belum memadai, seperti tidak adanya listrik, kurangnya buku-buku penunjang, alat peraga pendidikan dan tidak adanya jaringan telekomunikasi, sehingga kami kurang mendapatkan informasi. Jangankan nasional, dari kabupatenpun kami susah untuk mendapatkan akses itu.

Apa harapan bapak tentang pendidikan kedepannya terkhusus di Kecamatan Pinbani ini?

Harapan saya kedepannya, Yang pertama adalah akses jalan harus di perbaiki. Kemudian Sarana Prasaran penunjangn pendidikan perlu di adakan sehingga para siswa bisa mengenyam pendidikan yang layak baik dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, bahakan sampai tingkat Sekolah Menengah Atas. Juga harapan saya kedepannya ada penambahan guru mata pelajaran khususnya mata pelajaran yang di ujikan di Ujian Nasional (UN).***

)