Unisa Kembali Dilirik Organisasi Dunia

oleh -
Rektor Unisa, Dr. H. Hamdan Rampadio saat menerima tamu dari ICRC Indonesia dan Timur Leste, Andrew Bertles Smith beserta rombongan, di ruang kerjanya, pekan lalu. (FOTO: MAL/YUSUF)

PALU – Komite Internasional Palang Merah atau The International Committee of the Red Cross (ICRC), mengajak Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu untuk bekerjasama dalam bidang hukum kemanusiaan internasional atau Hukum Humaniter Internasional (HHI).

Ajakan kerjasama ini disampaikan Perwakilan ICRC kawasan Indonesia dan Timur Leste, Andrew Bertles Smith, saat berkunjung ke Unisa, pekan lalu.

Andrew Bertles Smith, mengatakan, pihaknya sengaja mengajak Unisa karena kampus tersebut dinilai sebagai salah satu perguruan tinggi Islam yang sangat moderat di kawasan Indonesia Timur yang bernaung dibawah Perguruan Alkhairaat yang memiliki pengaruhi di kawasan Indonesia Timur.

Mereka juga tertarik karena di Unisa terdapat Fakultas Agama Islam yang memiliki program studi Ahwal Al Syakhsiyah (Hukum Islam) dimana didalamnya banyak membahas soal hukum keluarga.

“Sehingga sangat relevan diajak bergabung dengan program-program ICRC,” tutur Andrew.

Program Offecer (PO) Urusan Kamanusiaan, ICRC, Muhammad Fikri Pido, menjelaskan, ICRC juga merupakan organisasi tertua dan dihormati dalam gerakannya, juga merupakan salah satu organisasi yang paling banyak diakui di seluruh dunia.

“Salah satu contoh pengakuan dunia, ICRC telah tiga kali menerima hadiah nobel perdamaian pada tahun 1917, 1944, dan 1963,” ungkapnya.

Sementara Rektor Unisa, Dr. H. Hamdan Rampadio, menyatakan, pihaknya sangat membuka diri untuk menjalin kerjasama dengan lembaga tersebut.

“Unisa selalu membuka diri dengan lembaga nasional maupun internasional dan itu sudah menjadi keharusan bagi lembaga perguruan tinggi dewasa ini,” sebutnya.

Untuk itu, pihkanya akan mengirim utusan untuk mengikuti seminar internasional yang diselenggarakan ICRC pada tanggal 28 sampai 30 Agustus mendatang, di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Organisasi yang berbasis di Jenewa, Swiss ini beranggota negara-negara peserta (penanda tangan) keempat Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan 1977 dan 2005.

Organisasi ini sendiri mencakup Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) dan 186 Perhimpunan Nasional, ICRC dan perhimpunan nasional yang di Indonesia disebut Palang Merah Indonesia (PMI). (YUSUF)