Tenaga Kerja Kontruksi Didorong Bersertifikat

oleh -
Gubenur bersama rombongan meninjau MTU di Kantor Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Sulteng, Rabu (12/07). (FOTO: DOK. BIRO HUMAS PEMPROV SULTENG)

PALU – Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat (PR), Yusid Toyib, meluncurkan program pinjam pakai Mobile Training Unit (MTU) atau unit pelatihan bergerak, di Kantor PU Bina Marga dan Tata Ruang Sulteng, dua hari lalu.

Yusid dalam sambutannya, menegaskan pentingnya daerah ini memiliki tenaga kerja konstruksi yang terampil dan bersertifikat dalam menghadapi serbuan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia dan daerah pada khususnya.

“MTU untuk mengenalkan dan mengajarkan pola kerja efektif dan efisien pada tenaga kerja konstruksi. Manfaat MTU untuk mengatasi keterbatasan lembaga pelatihan dan uji kompetensi tenaga kerja konstruksi di daerah,” jelas Yusid.

Berdasarkan rencana strategis 2015-2019, diharap akan mencetak 750.000 tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat atau meningkat 11 kali dibanding target 2010-2014, sebanyak 70.000 tenaga kerja bersertifikat.

“Bayangkan dari 6 juta tenaga kerja (konstruksi) baru sekitar 600 ribu yang punya sertifikat,” ungkapnya.

Semantara Gubernur Sulteng, Longki Djanggola berharap bisa memaksimalkan jajaran Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang dalam memfasilitasi pelatihan tenaga kerja yang menjangkau di setiap kabupaten yang ada di Sulteng.

“Saya harap mobile ini tidak menganggur di Palu. Siapa tahu tahun depan Pak Dirjen berkenan menyediakan fisiknya, jadi provinsi cukup perencanaan saja,” katanya.

Lebih lanjut Longki mengatakan, pihaknya telah menyetujui proposal pembangunan pusat pelatihan tenaga konstruksi di daerah ini yang menyedot biaya sekitar Rp6 miliar. Hal itu sebagai tindaklanjut Undang-Undang Nomor: 2 Tahun 2017 yang mengamanatkan daerah untuk menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi dan sistem informasi jasa konstruksi.

Kadis Bina Marga dan Tata Ruang, Syaifullah Djafar, mengatakan, MTU tersebut sudah lebih dulu beroperasi, baru diserahkan kemudian.

“Kami sudah mengunjungi 9 kabupaten dan sampai saat ini 330 tenaga kerja yang dilatih, rencana pekan depan giliran Kabupaten Poso dan Parigi Moutong,” imbuhnya. (NANANG IP)