Sekkot: Dampak Fenomena La Nina Perlu Diwaspadai

oleh -
Sekkot Palu, Asri L Sawayah saat membuka Rakor bersama BKMG dan beberapa OPD, di ruang rapat Bantaya Balai Kota Palu, Selasa (03/11). (FOTO: HAMID)

PALU – Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Asri L Sawayah membuka Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Badan Klimatologi, Meterorologi dan Geofisika (BKMG) serta beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di ruang rapat Bantaya, Balai Kota Palu, Selasa (03/11).

Rakor tersebut membahas tentang kesiapan daerah menghadapi bencana Hidrometeorologi atas meningkatnya curah hujan yang akan bisa mengakibatkan fenomena Badai La Nina.

La Nina sendiri adalah siklus lebih lebih dinginya laut di pasifik equator yang mempengaruhi sistem iklim global. Kejadian itu terjadi pada saat Samudra Pasifik dan Atmosfer di atasnya berubah dari keadaan netral selama beberapa musim.

Sekkot Asri, mengatakan fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik diprediksi dampaknya akan berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember 2020, bahkan bisa sampai awal tahun 2021.

Oleh karena itu, katanya, perlu kesiapsiagaan dari daerah masing-masing, khususnya di seluruh wilayah Kota Palu karena fenomena ini akan menimbulkan curah hujan yang tinggi dan bisa mengakibatkan banjir bandang, longsor, dan lainnya.

“Seluruh OPD harus betul-betul siaga dalam menghadapi fenomena ini. Tanda-tandanya seperti yang terjadi malam Jumat pekan lalu. Banyak pohon yang tumbang, saluran air dan sungai-sungai meluap,” katanya.

Asri menambahkan, perlunya dilakukan normalisasi di saluran-saluran air dan sungai-sungai. Olehnya, Dinas PU paling tidak sudah harus menyiapkan alat beratnya.

Dari segi kesehatan pun, lanjutnya apabila banyak air yang tergenang, maka akan menimbulkan bibit-bibit penyakit. Makanya, kata dia, para camat sudah harus mengumumkan kepada masyarakat agar waspada dengan fenomena La Nina.

“Kita berdoa, semoga dampak dari fenomena La Nina tidak terjadi di Kota Palu,” pungkasnya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay