PALU – Dewan Pimpian Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI) menyatakan pihaknya siap bersama-sama mendorong pengembangan sektor pariwisata di Kota Palu.
REI menilai, Kota Palu dengan empat dimensi alamnya, sangat berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata.
Untuk itulah, baru-baru ini, Ketua DPP REI, Sulaiman bersama rombongan mengaku sengaja datang ke Kota Palu untuk melakukan survei langsung di sejumlah lokasi.
Selain itu juga ingin melihat dukungan REI daerah atas program pemerintah untuk rumah rakyat. Terkait ini, DPP mengakui bahwa perumahan yang dibangun developer dengan konstruksi yang sangat baik.
“Kami juga mendapat surprise saat mengunjungi Hutan Kota Kaombona karena bertemu dengan Wali Kota Palu di lapangan,” kata Sulaiman usai menghadiri jamuan makan malam bersama Wali Kota Palu, Senin (30/07) malam.
Untuk kepentingan itu, kata Sulaiman, pihaknya segera bergerak menggalang seluruh relasi REI, termasuk di dalam dan luar negeri untuk berinvestasi dalam rangka pengembangan infrastruktur pariwisata tersebut.
“Karena saya sudah mendapat kepastian dari wali kota untuk mempermudah segala bentuk perizinan,” ujarnya.
Dia pun berjanji segera mendatangkan arsitek planner yang selalu digunakan REI dalam merancang pembangunan kawasan-kawasan prioritas yang telah telah dikunjungi.
Pihaknya juga segera mendorong kerja sama untuk pengembangan pariwisata tersebut dengan Pemkot Palu secara bertahap.
“Kami awali dengan mencoba membuat bussiness plan. Keuangannya seperti apa, nanti kami cari sumber dananya. Yang jelas dana itu nggak boleh ngutang,” jelasnya.
Sulaiman mengaku sangat senang bertemu dengan kepala daerah yang sejalan dengan visi REI. Wali Kota Palu menurutnya, mempunyai visi pembangunan yang kuat.
“Wali kota yang sangat pragmatis tetapi mempunyai visi pembangunan yang kuat. Saya baru dua kali bertemu, tapi beliau mengedepankan visi business plan dalam pembangunan,” katanya.
Apalagi, lanjut dia, Kota Palu sangat mendukung dari sisi geografis. Potensi itu terlihat di semua sudut dimensi alam, sungai Palu yang bersih, hamparan pegunungan dan perbukitan hingga potensi di Teluk Palu.
“Jadi sesuatu yang bukan angan-angan untuk dikembangkan. Secara business plan itu bisa dilaksanakan,” pungkasnya. (HAMID)
