Gerbong Kejaksaan Sulteng Bergulir

oleh -
Kajati Sulteng Sampe Tuah menyematkan Pin pada pejabat dilantik, Senin (6/8). (FOTO: Dok Humas Kejati Sulteng).

PALU – Kepala  Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Sulawesi Tengah Sampe Tuah memimpin pelantikan dan serah terima jabatan di lingkungan Kejati dan dua kejaksaan negeri, di aula Baharudin Lopa, Kejati Sulteng, Senin (6/8).

Pejabat yang dilantik yakni Hadi Sulanto merupakan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tojo Unauna  dilantik sebagai Asisten pembinaan Kejati Sulteng. Kajari touna sendiri diisi Samsul Kasim.

Darmukit dilantik sebagai Asisten Intelijen menggantikan Ujang Supriyanto yang dipromosikan menjadi Kepala Subdirektorat Penuntutan Pelanggaran Ham Berat Jam Pidsus Kejagung RI.

Izamzan dilantik sebagai  Asisten Tindak Pidana Umum menggantikan Dedy Koesnomo yang dipromosikan sebagai Kajari Pati.

Edward Malau dilantik sebagai  Asisten Tindak Pidana Khusus menggantikan Joko Susanto yang dijadikan Kasubdit Eksekusi dan Eksaminasi pada Dir. Tindak Pidana Terorisme dan Lintas Negara Jam Pidum Kejagung RI.

Kajari Donggala Gatot Guno Sembodo digantikan Yuyun Wahyudi. Gatot sendiri dipromosikan sebagai asisten pengawasan Kejati Bengkulu.

Kajari Poso Sukarman digantikan Farid Gunawan, Sukarman sendiri dipromosikan sebagai Kabid Pengendalian Sentra Diklat pada Pusdiklat Kejaksaan RI.

Hari Wibowo dilantik sebagai Koordinator pada Kejati Sulteng menggantikan Bobby Sandri yanag dipromosikan sebagai Kajari Gayolues di Balngkajeren.

Alfred Tasik Palullungan menggantikan Asbach. Asbach sendiri dipromosikan sebagai Kajari Flores Timur di Larantuka.

Kajati Sulteng Sampe Tuah mengatakan penugasan adalah wajar karena keseimbangan dinamis organisasi yang sehat akan terus bergerak.

Pelantikan merupakan amanah dan tanggung  jawab yangg diwujudkan dengan kerja keras dan merupakan bagian optimalisasi organisasi.

“Untuk  mendapatkan kepercayaan publik , laksanakan  konsolidasi,  evaluasi,  introspeksi diri, optimalisai dan tingkatkan kinerja,” pesan Kajati Sampe Tuah.

Sampe Tuah mengatakan jaksa adalah satu dan tidak terpisah, perlu intropeksi apakah diri kita sudah amanah. Perlu komitmen dalam satu langkah untuk meraih kepercayaan publik dan bersama-sama membangun persepsi yang baru.

Sampe Tuah mengingatkan pada jajaranya, agar menjaga nama baik korps melalui prestasi kerja dengan sepenuh hati, berkarya untuk kejaksaan yang kita cintai. Kemudian Kepada Kajari baru agar meneruskan program baik telah berjalan, menggandeng semua elemen masyarakat. (IKRAM)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.