Aktivis Bangladesh Kunjungi Sekolah Alam Kamalisi

oleh -
Ridha Saleh (kanan) saat mendampingi aktivis lingkungan dari Bangladesh yang berkunjung menyaksikan sekolah alam kamalisi, Selasa (13/03). (FOTO: MAL/HADY)

SIGI – Walaupun belum sepenuhnya rampung alias masih dalam tahap pembenahan, namun keberadaan sekolah alam “Awan Hijau” Kamalisi, di Dusun Lambara, Desa Daenggune, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, telah memikat sejumlah kalangan, tak terkecuali aktivis negara luar.

Selasa (13/03), pengelola sekolah ala mini mendapat kunjungan dari aktivis lingkungan hijau asal Negara Bangladesh, Mansur Hasan. Dia menyempatkan diri untuk melihat langsung keberadaan sekolah alam yang berlokasi di kurang lebih 4 hektar lahan itu.

Didampingi penggagas sekolah alam Dr. Ridha Saleh, aktivis ini berkeliling sembari mengapresiasi ide yang mengedepankan keasrian tumbuhan yang hidup di lokasi tersebut.

“Tentunya ini menjadi aset yang luar biasa untuk terus dijaga dan dikembangan untuk pengenalan pendidikan alam bagi anak-anak sebagai generasi masa depan,” kata Ketua Serikat Hijau Indonesia, Ade Suhri yang menjadi penerjemah ucapan yang disampaikan Mansur Hasan.

Mansur berjanji akan mengomunikasikan pengembangan sekolah alam tersebut dengan pendonor yang konsen dengan alam.

Pada kesempatan itu, Ridha Saleh tak lupa mengajak Mansur melihat sejumlah ornamen yang telah dibangun dan beberapa lainnya yang masih dalam rencana pembangunan.

“Sekolah alam ini yang pertama di Sulawesi Tengah. Segmennya adalah pendidikan dengan mengajak anak-anak khususnya tingkat SD  dan SMP untuk mengenal alam lebih dekat,” terang mantan Komisioner Komnas-HAM pusat tersebut.

Menurutnya, mengenalkan alam lebih dekat kepada anak-anak merupakan hal penting. Namun kata dia, di sekolah alam tersebut juga tetap mengembangkan karakter anak dalam berbagai hal. Untuk itulah banyak sarana dan prasaran yang disediakan, seperti perpustakaan, play group, tracking alam, pertanian, kebun obat, kolam renang, lapangan futsal, kandang burung serta kolam ikan.

“Kita targetkan tahun ini semuanya sudah rampung. Walau demikian, teman-teman yang bersama mengelola telah memulainya secara perlahan dengan mengenalkan berbagai materi kepada anak-anak,” tutup Edhang, sapaan akrabnya. (HADY)